Selasa, 03 Februari 2009

Peanut…diantara Metal&Rock


Sabtu, malam minggu 31/1/09, Denpasar sudah diguyur hujan deras mulai sore hari,dan rencana utk datang ke peanut jadi meragukan, kala diri putuskan utk postpone bahkan mengcancle aja rencana itu dg menghubungi kerabat kerja dibalibagus.com yg akan berengan jg kesana. Menjelang pukul 21.00 tiba-tiba Hp tua ini berdering dari nomornya si Arik kisser……(Bro dimana ni, aku akan kerumah dg andik……), dan benar saja tidak kurang dari 15 menti kemudian si Kisser datang dg basah kuyup dg menggonceng kerabatnya Andik Debtor, .. ya akhirnya jadi jg kita meluncur ke peanut ditemani oleh Lx merah 88 dan disepanjang jalan diringi oleh alunan Testament dari albumnya The gathering yg keluar dari tape recorder utk menghadiri acara Nedhellist-100 percent metal parade (yg dari list pengisi acara beberapa bandnya cukup menjanjikan). Sesampai di Kuta cuaca masih hujan, diluaran Peanut aku liat sdh ada deretan parkir kendaraan dan beberapa metaliser yg akan masuk ke venue ( mm hujan2 begini ternyata ada jg yg datang..ya lumayanlah), sebelum masuk ke venue tak sempatkan utk menghampiri lapak yg di nampaknya digawangi oleh si dinan (golok berbicara!!), …mm dari beberapa koleksi pajangannya tampaknya ada mp3 yg menarik dg judul thrash metal classic, ya segera saja aku rogoh kocek utk mendapatknya (sekalian buat nostalgia) . Dipintu masuk ketemu juga dg beberapa metaliser dan band yg sudah kami kenal sebelumnya, dan diareal venue tampak beberapa metaliser duduk dan berdiri berserakan di lantai di kursi maupun di atas balkon, …fuihh..kalau saja semua metalizer yg ada itu semuanya bisa berdiri bergabung dan enjoy di depan venue tentu suasana yg sdh adem dan rada sepi itu dapat lebih hidup dan meriah ( tau sendirilah bagaimana kalau yg namanya konser metal/underground ditonton seperti menikmati sebuah pementasan wayang kulit).

Nampaknya sdh beberpa band telah menghajar panggung sebelum kami datang dan band-band pengisi acara berikutnya nampak maen dan mengalir begitu saja dan tidak ada respon dari crowd yg ada. Dan akhrinya kami putuskan utk menghidupkan suasana ini dg mencari beberapa botol bir di areal bar bilik depan peanut , pikir2 sambil sedikit mengenang suasana dimasa kejayaan peunut dulu….mm tampaknya masa2 jaya itu tinggal kenangan dan kondisi peunut sekarang berada di ornament bawah singlenya windmild dari helloween, setelah ngobrol kecil, trus kami kembali lagi ke venue, krn nampaknya triple six akan mengkudeta panggung yg adem itu. Kami coba naik ke balkon, dan triple six bersiap segera merajah suasana, jeb..jeb…jeb…dan beberapa metaliser segera berhamburan ke depan panggung utk headbang diringi dg ajakan vocalisnya agar rekans yg laennya dpt kedepan juga , ah nampaknya kondisi masih tetap kurang greget juga dan itu nampaknya kebawa dg suasana maen triple six itu sendiri datar begitu saja (wuzz up bro) dan sampai pada akan berakhirnya nomor terakhir drumernya beranjak begitu saja meninggalkan personel laennya. Setelah Triple six kini giliran Infernal desire menguasai panggung,dan nampaknya posisi drum bukan digawangi oleh sikum2 (krn dia sekarang lagi berkarier sbg "drumer" dg stik palunya di sebuah instansi pemerintahan di daerah timur sana)btw penggantinyalumayan konstan dan stabil jg ketukan dan doble pedalnya... dan ditengah jeda lagunya, sayup terdengar sebuah instrument melody dari Gary moore dari bilik sebelah, yg dg kuatnya menarik kami utk menghampirinya dan aku pikir instrument itu di stel dari cd/tape Bar peanut, eh ternyata melody gitar itu keluar dari sound si Peter seorang gitaris yg tergolong lawas juga yg sekarang join di band crazy horse, ah tanpa pikir panjang kita order bir lagi utk pendamping menikmatinya.

Saat acara live musik di bar itu atmosfir ruangannya berubah dari sebelumnya, nampak di sofa bar bergerombol beberapa cewek ( yg khusus di “outsourcing” oleh peunut utk menggaet pengunjung) dg pakaian yg serba hitam nan minim sedang ngobrol genit sesamanya diiringi dg tawa kecil, dan beberapa cewek laennya sibuk merayu tamunya dipinggir jalan agar mau masuk ke peanut untuk sekedar order minuman sambil menikmati alunan nomor klasik dari crazy horse…( mm sempat jg muncul pikiran kotor kami..”nampaknya suguhan ini akan bakalan klop…yes..” Sex,drugs/alcohol and Rock&Roll …”.) ah lupakan sajalah itu image . Kembali kebeberapa nomor telah mengalun dari crazy horse yg diiringi dg petikan gitar yg sempurna (totaly cover vasion seperti yg ada pada kaset aslinya) , spt nomor dari pearl jam, bad of rosesnya bon jovi, serta nomor blues yg liryknya menggunakan bahasa bali dll. Tiba-tiba datang dan bergabung si Astra dan dia request “Little Wing” sebuah nomor klasic dari Jimmy Hendrix yg sempat dipopulerkan kembali oleh Skid row, ah sebuah nomor fenomenal yg mengingatkan akan masa-masa dulu.

Uh.. kondisi malam itu juga rada mengingatkan kami pada masa 90an disaat maraknya musik rock,ragae,metal (underground) yg mampu dikemas secara terorganisir oleh craft intertainment lewat ajang Sunday hot music yg diadakan seminggu sekali selam 1 bulan di art centre dps. Sunday hot music dapat dikatakan sebagai konser mainstream yg sangat sukses menggabungkan beberapa aliran musik ( rock,ragae,blues,underground) dalam satu panggung dan dinikmati dg kidmat oleh penonton yg beragam sesuai dg selera musiknya masing2 tanpa ada gesekan/singgungan dari masing2 fans band/musik itu sendiri. Cuma bedanya aliran musik di peanut ini disajikan dg konsep dan kepentingan yg berbeda dan dipisahkan oleh bilik ruangan.

Than menyinggung sedikit tentang musik rock dan metal ini, untuk era sekarang ini disamping masalah selera yg membedakan metalizer lawas dg generasi reformasi berikutnya adalah rootnya…ya akar dari pada musik metal itu sendiri. Kalau generasi metal sekarang mereka muncul seiring dg boomingnya musik extreme metal macam jender brutal deathmetal (spt: crytopsy,deed of flesh,Dying fetus etc) ataupun metal core ( spt :as I lay dying, lamb of god etc..) Sedangkan generasi lawas itu mereka melewati beberapa orde’/ fase yakni sebelum kemunculan musik metal ( baca: death metal,grindcore dan clasic extreme metal lainnya) menginvasi terotory wilayah Indonesia mereka lebih kenal dan akrab dulu dg moyangnya musik extreme tsb yakni musik rock dan heavy metal. Jadi ditengah kegilaannya dg musik underground metalizer lawas ini tidak bisa dilepaskan dari keakraban dan kecintaannya dg musik rock/heavy metal itu sendiri yg menjadi moyangnya sejarah musik underground dan itu bisa dilihat dari koleksi kaset/cd/mp3 t-shirt maupun kehadirannya mereka dalam beberapa live musik tidak hanya underground tapi jg rock dan heavy metal…

Ah suasana sdh makin malam dan setelah Infectous Arteries menghajar panggung (stabil and mantap…bro), dan menjelang pulang ada penampilan band (side project drumer IA??) yg cukup mampu membuai kami hingga dpt “headbang kecil” ditempat yg membawakan nomor2 dari Pantera ( macam cowboy from hell ..etc)….Ehm ending yg lumayan menghibur untuk mengantarkan kami segera beranjak pulang…..C U….

3 komentar:

  1. di akhir tulisan, aku harus ralat itu bukan budhi infectius arteries yg nge drum di monolith yg bawain Pantera (mukanya emang mirip) itu o-ox, adiknya once (parau). hahahah. payah loe akh!!!

    BalasHapus
  2. kah..kah..kah...mata emang udah kabur, makanya aku isi tanda tanya?? sapa jg tuh nyuruh mukanya mirip, ok bro thks atas koreksiannya

    BalasHapus
  3. AaRrrgghh!!!!....Pengen Konserr!!!!!! Makk..pulang Makkk....!!!

    BalasHapus