Selasa, 11 Agustus 2015

19-21 Resurrection : Ajang aksi sosial dan berkumpulnya metalhead Bali lintas generasi



Komunitas 19-21 Balicorpsegrinder dalam rangka memasuki masa 25 tahun jubileum peraknya dan sekaligus memeriahkan hari kemerdekaan RI yang ke 70 tahun  telah mengadakan serangkaian kegiatan positif diantaranya berbagai aksi sosial  seperti donor darah yang  dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2015 bertempat di gedung PMI RSUP Sanglah yang diikuti sekitar 18 metalhead dan sehari berikutnya tgl 9 Agustus 2015 dilanjutkan dengan kegiatan penyerahan sumbangan berupa sembako,alat tulis dan pakaian layak pakai yang telah dikumpulkan sebelumnya dari sumbangan para simpatisan metalhead kepada keluarga kurang mampu yang berada didaerah Suwung kauh dan  Renon  Denpasar.

Sedangkan puncak acara event 19-21 “Resurrection” ini tgl 15 Agustus 2015 dengan mengadakan kegiatan reuni serta berkumpulnya para metalhead Bali lintas generasi yang dibasut dengan kegiatan bazzar,pameran photografi serta live music yang bertempat di Lingkar Art – Jalan Gatot Subroto Timur 207 Denpasar. 

Dalam ajang ini akan menampilkan band-band metal dari angkatan 90an sampai dengan era sekarang diataranya : Loggizt ,Triple Six, Debtor, Misty,Sonor,Demonstration Effect, 19-21Project,Infernal Corpse,Reviled,Helldeath,Gorhate,Ajal,Genoshida,Synegrita dan The Jasmine of Astoria

Jumat, 03 Juli 2015

LOGGIZT …..kembalinya sang “Penjaga Tujuh Kunci”




Ketika tiga orang pemuda tanggung yakni Manix, Vaita dan Darma yang kala itu memiliki “sedikit “ skill bermusik secara otodidak dengan kesamaan hobi dan kecintaan akan musik keras bertemu  tentulah memunculkan kegelisahan dan mimpi yang sama untuk membentuk sebuah band. 

Maka mulailah mereka membagi tugas untuk mencari mangsa baru yg memiliki kesamaan visi dan misi utk mewujudkan mimpinya tersebut ke areal kampus dimana mereka mengenyam pendidikan formal. 

Vaita mendapat tugas untuk mengobrak-abrik kampus UNUD dan berhasil menemukan salah seorang target yang memiliki  attitude yang sejenis dengan mereka untuk diajak bergabug, seorang yang memiliki ciri khas gondrong kriting belah dua itu akhirnya diposisikan sbg seoarang basist dan dialah Tarmeda.  

Si Manix mulai menjelajahi  kampus UNDIKNAS dan sukses menemukan seorang “calon musisi” yang memiliki postur dan berat tubuh sebaya dengannya dialah Gungde Arya.

Dan giliran si Darma mengemban tugas untuk menelusuri tiap jengkal kampus WARMADEWA untuk melengkapi pencarian personil band yang mereka idamkan, dan akhirnya bertemu dengan seorang  talenta karismatik yang memiliki suara vocal yang tinggi yang dikenal dengan nama YUDIX.

Lengkap sudah perburuan mereka untuk membentuk sebuah band  di tahun 1991 tersebut dengan diberi nama “LOGGIZT “ yang beranggotakan para personil yakni:  Manix (Drum) ,Vaita (lead guitar), Darma (Rytem guitar), Tarmeda (Bass), Gungde Arya (Keybord) dan Yudix (Vocal).

Dengan karakter vocal yang tinggi dan mendekati aura vocal dari Michael Kiske yang dimiliki oleh Yudix  dan didukung oleh skill dari personil lainnya dan kecintaan mereka terhadap music speed metal akhirnya  ban Loggizt getol membawakan lagu-lagu dari band HELLOWEEN.

Band ini begitu mendapat tempat dihati para pencita music speed metal jaman itu terlebih lagi 19-21 program yang kala itu sering memutar lagu-lagu Helloween di sela-sela genre music extreme metal tentunya, hingga mereka cukup dekat dengan para pesakitan-pesakitan 19-21.

Kehadiran mereka di setiap panggung music baik itu dilingkungan music kampus, arena festival music maupun parade music memberikan jaminan berkelas dan suksesya event tersebut dan posisinya bisa disejajarkan dan disaingkan dengan DEWATA band yang kala itu dominan dengan membawakan lagu-lagu dari IRON MAIDEN.

Sebagaimana persoalan klasik dalam perjalanan sebuah band, sang vokalis Yudix posisinya digantikan oleh Wahyu. Dengan kehadiran amunisi baru ini, band Loggizt makin serius untuk mengembangkan karir bermusik professional mereka dan tentunya angan yang ingin mereka capai adalah mampu tembus dapur rekaman di Jakarta dengan mencoba peruntungan nasib di tahun 1996. Keluarnya Yudix akhirnya diikuti oleh keluarnya sang bassist Tarmeda yang digantikan oleh Gung Vam demikian halnya dengan poisis rytem di isi oleh Mang Aya.

Kerasnya persaingan music nasional kala itu memaksa mereka untuk membuang jauh idealism music speed metal yang mereka mainkan selama ini dengan merubah haluan ke genre pop rock untuk mengakomodir dan mengikuti arus dari label rekaman yang coba mereka tembus. 

Demikian dengan nama Loggizt band yang sudah merasuki jiwa mereka akhirnya harus dirubah juga menjadi ‘GANESH” Band dengan alasan nama Loggizt cendrung sama dengan nama Logiss record ( Log Zhelebour) .
Band GANESH  ( ex LOGGIZT) ini adalah band pertama kontingen dari Pulau Dewata yang mampu tembus kejamnya persaingan label rekaman ibu kota kala itu, dengan diikutkannya dua single mereka ke dalam kompilasi album PESTA GROUP yang dikeluarkan oleh label Musica Record bersama band-band dari Jakarta, Malang dan Bandung dengan promo video klip yang sering wara-wiri di station TV Nasional.

Promo TV dan radio di wilayah jawa serta live konser bersama band-band Nasional kala itu seperti  band POWER SLAVE  telah mereka jelajah.

Namun apa daya seiring perjalanan waktu dan kesibukan masing-masing personil dengan jalur dan karirnya masing-masing, band ini berada dalam posisi vakum/bubar.

Dan kini sebagai penghormatan dari para pesakitan sejawatnya di 19-21 Bali  Corpsegrinder, roh dari band LOGGIZT ini coba dibangkitkan lagi dengan nomor-nomor klasik dari HELLOWEEN dalam ajang Reunian 19-21 tanggal 15 Agustus 2015 ini. So sejawat metal Bali mari kita bernostalgia dengan para “Penjaga Tujuh Kunci ” ini !!!

Jumat, 19 Juni 2015

WE ARE STILL GRINDING !!!!!



.......Seorang pemangku berpakaian serba putih memercikan air suci (tirta) pada beberapa penonton dibibir panggung yang sedang menggoyang-goyangkan kepala dengan rambut panjangnya, hal tersebut dilakukan karena mereka mengira para penonton tersebut sedang mengalami kesurupan saat band metal diatas panggung sedang memainkan music  yang begitu kencang bergemuruh bagaikan suara  gong bleganjur  bersautan yang biasa mengiringi ketika ada ritual calonarang.

Peristiwa yang terjadi  di era awal 90an ketika diadakan panggung music muda mudi di tengah jalan di br.grokgak Tabanan merupakan salah satu gambaran bagaimana sebuah pentas music metal dengan aksi para headbangers tersebut masih merupakan aktivitas yang aneh di lingkungan masyarakat umum kala itu.

Tampilnya beberapa band  bergendre “minoritas” yang disebut underground kala itu dibeberapa event yang diadakan di ajang ulang tahun muda mudi sebuah banjar, perpisahan sekolah, atau ajang music kampus  maupun ajang pameran pembangunan adalah bagian dari gerilia atau penyusupan oleh beberapa pesakitan yang ada dilingkungan dimana event tersebut diselenggarakan. 

Karena diera rezim orde baru tersebut begitu sulit bagi band-band tersebut untuk mendapatkan panggung untuk mengekspresikan  dirinya. Namun hal tersebut tidak menyulutkan pergerakan pesakitan yang tergabung dalam komunitas 19-21 Bali corpsegrinder untuk menyebarkan virus dan racun metal ketengah masyarakat baik lewat media radio,event2 banjar/skolah/kampus maupun hadir ditengah masyarakat dengan identitas pakaian hitam-hitam dengan gambar artwork seram sampul kaset dari band2 panutan kala itu.

Membayangkan adanya sebuah event  disebuah gig metal nan padat dan sesak seperti yang sering kami tonton pada dvd “pinjaman” nan langka dari live corruption “Napalam Death” atau dvd “Death is the just beginning”  adalah sebuah hayalan di awang awang masa itu.

Nongkrong saban malam disebuah studio radio yang satu-satunya menyiarkan music metal dengan sajian arak penghangat tubuh,tukar informasi adanya rilisan album kaset metal baru yang keluar,tukar menukar kaset / merekam kaset langka yang tidak ada dipasaran dan tentunya konvoi rame-rame kesuatu tempat / gig adalah bagian dari aktivitas yang menyenangkan dari komunitas ini di era tersebut.

Kehadiran Sepultura pertengahan tahun 1992  di Jakarta dan Surabaya dapat dikatakan sebagai tonggak sejarah makin berkembangnya skena metal di negeri ini seperti skena Metal di Jakarta, Bandung,Jogjakarta,Surabaya maupun Bali.  Makin tumbuhnya jumlah band-band metal walau masih dalam hitungan jari dan mulai makin diterimanya music metal di acara music kampus maupun event besar professional seperti Sunday Hot Music yang tiap minggu diadakan di panggung Arda Candra Denpasar maupun di Taman Festival Padang galak walau ajang tersebut masih menampilkan bersama berbagai genre music mulai dari Ragae,Rock,Punk, dan Metal.

Setelah itu mulai muncul gig-gig yang kusus menampilkan music Metal seperti ajang Total Uyut,Forum Music Komplikasi,Indienamit yang menampilkan band-band metal local Bali dan luar Bali.

Arrgghhh dan kini skena metal negeri ini benar-benar begitu menggurita dan menjukan perkembangannya yang sangat pesat dan membanggakan baik dari gig yang diadakan dg skala nasional dan internasional demikian juga dg pergerakan bandnya dg berbagai event yang digilas dan rilisan album yang mereka muntahkan .Demikian halnya dg gerilia skena metal Bali dg event yang terselenggara dan banyaknya band-band metal yang terlahir di era tanpa batas sekarang ini.

 Bali bangga memiliki Eternal Madness, Parau, Rezume,Bersimbah Darah,Trojan dan banyak band lagi yang mampu berbicara banyak dikancah nasional dan internasional dengan rilisan album dan berbagai event yang diikutinya.

Dan kini sebagai rasa bangga dan penghormatan akan perkembangan skena metal negeri ini serta untuk memeriahkan kemerdekaan republic Indonesia bulan Agustus nanti, kami dari 19-21 Bali corpsegrinder akan menyelenggarakan berbagai kegiatan social diantaranya :
“Bazzar, pengumpulan buku bekas dan pakaian layak pakai yang akan disumbangkan ke panti asuhan/dinas social, kegiatan bank sampah dan aksi donor darah yang diadakan puncaknya  tgl 15 Agustus 2015 pada ajang reunion dalam event 19-21 Ressurection .

Dievent tersebut disamping bernostalgia dengan menampilkan band-band metal yang pernah tumbuh di era 90an awal pergerakan skena metal ini seperti band Logizt,Debtor,Misty,Triplesix ,Demonstration Effect dan session dari 19-21 Project juga didampingi oleh band muda seperti Ajal,Revilled,Infernal Corpse,Helldeath,Synegrita ,Gorhate serta satu band tamu dari benua Australia “Suffer in Riot”.
Arrgghhhh …….mari kita ramaikan sampai pecahhhh!!!!