Kamis, 27 Oktober 2011

“Land Of Terror” sebuah jawaban dari eksistensi “Bersimbah Darah”


“Support your local scene”, yeahh mungkin jargon klasik ini mesti terus dikobarkan ditengah gempuran dan serbuan band-band metal panutan dari Luar sana yang hampir tiap bulan ada saja yg singgah dan memporakporandakan scene negeri ini. Bukanlah jadi alasan yang sulit bagi band-band metal luar sana utk berkenan hadir dan menunjukan performnya di jagad metal bangsa ini.

Yup tentulah karena telah diakui begitu besar , tumbuh subur dan menggilanya scene metal dinegeri ini ( hal ini tentunya akan sangat mempengaruhi sisi bisnis pertunjukan bagi EO dan manajemen band itu sendiri disamping untuk eksistensi dari band ybs dan tentunya untuk memperluas dan memperbanyak pasar dari penjualan hasil karya mereka serta dapat berbagi kengerian dengan penggilanya).

Berdatangannya band-band metal luar ke ranah republic metal tanah ini dari segi positifnya diharapkan dapat lebih memacu kreatifitas dari band-band local untuk tetap menggali dan mengasah skill bermusik maupun managementnya, memperbanyak refrensi dan koneksi ke dunia luar dan tentunya tetap dapat menunjukan eksistensinya pada scene metal bangsa ini.

Sebagaimana halnya dari bawah tanah pulau Dewata, kali ini untuk menunjukan sebuah eksistensi bermusik , akan dimuntahkan sebuah album maha karya dari sebuah band yang bernama “ Bersimbah Darah”

Arrgghhh,,,,,”Bersimbah Darah”adalah Band Grindcore dari kota Gianyar ,Bali yang terbentuk pada tahun 2007 dan dimotori oleh Rico(Guitar),Aswin(Vocal),Bues(Bass) & Artha(Drum). Nama atau arti BERSIMBAH DARAH bagi kalangan khalayak pasti dikonotasikan dengan image ngeri,jijik atau absurd tapi sebenarnya mereka memakai nama Bersimbah darah ini bukan karena pengen dibilang seram. Pada awalnya tanpa sengaja mereka menemukan nama band ini dari tayangan di tv yang menayangkan program kriminal pembunuhan dan ada salah satu ucapan kalimat pembawa acaranya
terucap " ditemukan mayat bersimbah darah" hingga dari situlah mereka tercetus untuk menamai band BERSIMBAH DARAH.

Grindcore, ya…itulah pilihan yang konsisten mereka usung utk gendre music metal yg mereka mainkan. Tidak salah kalau pakem music yang mereka mainkan banyak dipengaruhi oleh Grindfather itu sendiri yaitu Napalm death,Terrorizer,Lock up, Brutaltruth,Nasum,Rottensound,Disrupt dll.

Demikian halnya dgn struktur inti musik karya mereka yang kental dgn nuasa grindcorenya yakni gitar dengan distorsi tebal dan stem yang rendah, tempo yang cepat, ketukan drum yang ngebut dibarengi dgn vokal yang dinyanyikan dengan teriakan tinggi dan geraman rendah dan tentunya lirik yang bertemakan dari sosial dan politik yang mana dalam hal ini rata-rata nomor yang mereka ciptakan menceritakan tentang sklumit keadaan atau kondisi kehidupan sosial yang
dipenuhi dengan pembodohan,konflik sesama manusia besert akibat yang ditimbulkannya.

Dibawah naungan NO LABEL (Surabaya) mereka akan memuntahkan debut album pertama yang bertittle
“Land Of Terror” yang berisikan 16 track racikan dan ramuan khas Grindcore.


Untuk keseriuasan dan kematangan karya yang mereka inginkan pada album ini, BD mempercayakan kerjasama dan berkolaborasi dengan beberapa dedengkot – dedengkot metalhead Bali yang paham betul dgn sound dan karakter yg mereka idamkan.

Arrgghh setelah mendengar nomor-momor grindcore racikan dari Bersimbah Darah ini, kita akan dibuat terasa ingin secepatnya melepaskan seragam sekolah ataupun kemeja kantor untuk segera menggantinya dg t-shirt hitam terus pergi bersama para begundal lainnya dan menggila dikawah mosphit liar utk berpesta pora dgn band ini…
Dan rencana kemunculan BD pada event Bandung Death Fest #5. pada tanggal 20 11 2011 akan mereka gunakan sekaligus utk ajang perilisan album mereka ini.

Besar harapan mereka moga karya ini dapat menjadi sebuah komposisi yang akan menambah warna lain dalam perkembangan scene metal republic ini.

So, mari kita kumandangkan terus “support your local metal scene ”.
http://www.myspace.com/xbersimbahdarahx

Jumat, 07 Oktober 2011

RockinSolo2011…ketika “Jokowi dan Kataklysm” mencapai klimaknya


Mendengar nama Solo, images yang didapat bagi kebanyakan masyarakat luas Republik ini adalah gadis-gadisnya yg ayu,batiknya yg eksotik,keratonnya yg megah, dan warisan budayanya yang luhur lainnya . Namun bagi para metalhead di negeri ini, Solo sudah identik dengan icon perhelatan music cadasnya yg terbangun dari event RockinSolo.

Bagaimana tidak event akbar ini sudah mampu bertahan dan semakin menggurita dan mendunia hingga dapat diwariskan pada tingkatan yg ke V yang dimulai dari tahun 2004,2007,2009,2010,2011. Lebih lagi pada level yang ke V ini tercatat 40 band local dan 5 Band Mancanegara berbagi kengerian yang terbagi kedalam 4 panggung kehormatan.

Dan bagi kami datang jauh dari luar daerah yakni Denpasar Bali,selain karena nama besar Rockinsolo tentunya magnet dari pengisi acara event ini yang begitu kuat menarik kami utk datang ke acara ini, disamping nama-nama pejuang metal tanah negeri , tentunya ya paling tidak 3 nama besar punggawa metal dunia yg begitu familiar kami kenal dari era 90an yakni perwakilan dari Swedian Death metal yakni Deranged, salah satu legenda Death Metal Kanada yakni Kataklysm dan tentunya satu dari beberapa pioneer Bay area Thrash Metal yakni Death Angel.

Dari rundown acara Dimulai sekitar pukul 9.35 dengan kemunculan band-band metal yang terbagi dalam 4 stage yang berbeda yakni stage D terdapat 15 band mulai dari DEATH STUMBLE s/d LAMPHOR , stage C dengan 12 kloter mulai dari ENFORCED s/d ENFORCE (Ausi Death Metal) dimana distage ini juga didalammnya diantranya terdapat band potensial local macam EXTREME DECAY, TURBIDITY,GIGANTOR) ,stage B dengan 12 pejuang metal mulai dari SCREAMING SCHOOL s/d DERANGED ( yg diantaranya terdapat band RAJA SINGA dan band Gothing / Symphonic Metal dari Korea yakni ISHTAR) dan tentunya dalam main stage yakni stage A didalamnya terdapat band korea OATHEAN, band dari tuan rumah yakni DOWN FOR LIFE, utusan dari Bandung yakni BURGERKILL dan tentunya sebagai roh dari perhelatan akbar ini yakni KATAKLYSM dan DEATH ANGEL.

Kami Memasuki area venue ketika di stage C band Metal dari Australia yakni ENFORCE mampu mengubrak abrik venue yg disambut dengan berbagai aksi khas penikmat music metal ini. Untuk selanjutnya band incaran kami yakni DERANGED telah siap utk meluluhlantakan stage B. Trio dari jazirah tanah Swedia yg terkenal dgn sound-sound khas swedianya tampil begitu prima dengan beat irama gitar ,bass, serta ketukan drum yg hyperblast ditunjang dgn sound yg apik dan nendang,mampu memberikan hidangan yg ultra brutal dan sadiss di sore menjelang senja itu di areal alun-alun utara Solo ini. Aksi headbang,slam dance,stage diving, dll dengan aman dan bijaksana dilaksanakan oleh para jemaah metalyah yg terkosentrasi di areal stage B ini.

Dan setelah break beberapa saat,kini tiba gilirannya stage A akan dibukakan pintu persembahannya dimulai dari penampilan band dari daratan korea OATHEAN dengan sajian Metal melodiusnya. Arrgghh siapa bilang negeri gingseng ini hanya terkenal dg boys serta girls bandnya,mereka pun punya band-band metal yg mumpuni macam OATHEAN dan ISHTAR ini, sajian yg mereka hidangkan mampu memberikan menu pembuka yg manis dari main stage ini walau nampak aksi mereka kami nikmati agak terganggu dgn kilatan lighting yang begitu tajam menghujam mata.

Untuk selanjutnya sebagai tuan rumah DOWN FOR LIFE mampu menghadirkan kegaduhan dan kengerian bagi para pasukan babi nerakanya yg begitu loyal dan setia mengikuti alunan distorsi dan ajakan dari vocalisnya utk menjalankan ibadah moshing,pogo,circle pit,serta body suffering antara dua sisi metalhead yg sebelumnya dipisahkan oleh aba-aba dari sang provokator ini. Yup nampaknya DOWN FOR LIFE mampu meneruskan warisan setelah eranya band Rock KAISAR band yg Berjaya diera masa keemasan music rock di tanah negeri ini ( bahkan kami sampai saat ini hampir tiap hari masih tetap nikmat dan nyaman mendengarkan masterpeace dari band ini yakni lagu KERANGKA LANGIT).

Kelar sajian dari tuan rumah,kini giliran utusan dari Bandung yakni BURGERKILL menyajikan sajian khas dgn irama death/metal core yg mumpuni dan berkelas dari band yg baru saja telah sukses merilis album Venomous ini, yg disambut hangat oleh para metalhead dalam kubah circle pit.Sampai saatnya kini tibalah giliran dari salah satu legenda death metal Kanada yakni Kataklysm yang akan memberikan sajian khasnya.

Sebelum Kataklysm memulai aksinya Nampak tayangan dalam big screen,memberikan kohormatan atas kemunculan sang walikota metal solo yakni Mr.Joko widodo ditengah-tengah crowd yang menghitam. Dengan setelah jaket merah yang didalamnya nampak t-shirt Lamb of God. Kehadiran "metalhead" istimewa ini sedikit memberikan kesan dan pesan atas kelangsungan acara ini serta harapannya utk RockinSolo masa berikutnya (salute buat Solo,disamping memiliki scene metalnya yg mumpuni juga mempunyai seorang pemimpin daerah/Walikota yang membumi,merakyat dan begitu peduli dengan music Metal ini) .

Ketika piranti instrumen yg akan mengiringi penampilan Kataklysm serta team peliput dari Nuclear Blast (label yang menaungi band Kataklysm dan Death Angel ini) yg akan menyajikan aksi Kataklysm dalam RockinSolo dalam bentuk DVD ini sudah siap tempur, nampaklah Mauizio Locono (Vocal), Jean Francois Dgenais (Guitar), Stephane Barbe (Bass) dan Max Duhamel (Drums) memulai kemunculannya

Dengan tanpa banyak basa-basi menghajar telinga metalhead yang dibuka dengan nomor “A Soulless God” yang diambil dari album terakhir rilisan thn 2010 (Heaven's Venom) dilanjutkan dengan nomor favorit kami “Taking the World by Storm” yg sangat nyaman untuk berhedbang dan berslam dance dari album Prevail (2008) ,than title “Like Angels Weeping (The Dark),” To Reign Again” yg dicomot dari album In the Arms of Devastation (2006) , selanjutnya lagu "Manipulator of Souls" dari album Epic: The Poetry of War (2001) dihajar kembali dg sajian "Illuminati" dan "In Shadows & Dust" dari album Shadows & Dust (2002) , terus tembng "As I Slither" dari album Serenity in Fire ( 2004), untuk selanjutnya dibawakan kembali nomor dari album (Heaven's Venom) yakni “At the Edge of the World”. Berikutnya dari album In the Arms of Devastation (2006) dg title "Crippled & Broken" dan pada akhirnya ditutup dengan nomor “Push the Venom’.

Arrgghh jangan dibayangkan lagi bagaimana megah,brutal nan harmony ritme yg tersaji dari piranti gitar,bass,drum yg di balut dgn growl dan scream yg khas Canadian Death Metal dengan musical style "northern hyperblast" ini yg begitu berpadu dgn disambut aksi gelombang slam dance,moshing,head bang massal dari ribuan metalhead yg terkosentrasi dalam kawah menghitam ini.

Tentu saja antusiasisme dan sambutan hangat dengan aksi sporadic dari metalhead ini memberikan kesan tersediri dari Kataklysm, hingga berkali2 nampak sang vocalis Mauizio Locono mengutarakan pujian dan kebanggaannya dapat main dalam rockinsolo kali ini dan berharap dapat kembali pada masa-masa berikutnya.

Fiuhh berakhirnya aksi dari Kataklysm menjelang tengah malam ini,dengan selusinan nomor death metal dibalut dg sambutan gila metlhead ini nampaknya cukup memberikan kelelahan tersendiri bagi kami dan juga semua yang ada di venue ini. Nampak antusiaisme serta atmosphir gila yg tercipta dari metalhead telah mencapai klimaknya pada sajian Kataklysm ini.

Hingga pada saat giliran Death Angel mendapatkan tugas untuk menuntaskan hajatan ini, nampak beberapa kendala tekhnis muncul mulai dari sound,gitar sampai micnya yg sempat mati. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat dari Mark Osegueda, Rob Cavestany, Ted Aguilar, Will Carroll, dan Damien Sisson untuk menutup hajatan ini dengan sajian khas Bay are Thrash Metal .

Lebih dari selusinan hidangan Thrash metal mulai dari "I Chose the Sky" dan nomor lainnya yang kebanyakan di comot dari album terakhir Relentless Retribution rilisan dari Nuclear Blast (2010) ini serta nomor – nomor dari album Killing season, dan tentunya nomor klasic yang memulai kami begitu dekat dengan band ini dari album Act III yakni "Seemingly Endless Time". Aksi head bang masal masih tetap disajikan oleh para thrasher setia sampai Death Angel menyudahi dan menutup gelaran akbar Rockinsolo 2011 ini.

Semoga acara Rockinsolo berikutnya dapat diselenggarakan kembali dgn lebih berkualitas dan menghadirkan nama-nama band-band besar dan semakin berbahaya , See U on next Rockinsolo.