Minggu, 22 Februari 2009

Malevolent Creation


MONSTER!
Expanding into your lungs, banish your right of thought.
Tasting your foul sorrow, sickening trend of this plot.
Is this what your soul commands? How much rock can you smoke?
Easy prey for government plans, take this genocidal toke.
MONSTER! MONSTER! MONSTER!

Ya…itulah sepenggal liryc lagu MONSTER dari album sang MONSTER death metal dunia Malevolent Creation dg album Retribution ( thn 1992 dari label Roadronner dg producer berdarah dingin scott burns ) disamping nomor favorit kami Coronation of Our Domain (yang didalamnya ada nama James Murphy sebagai bintang tamu lead guitarnya). Kematangan dan ketangguhan dari salah satu dedengkot band death metal dunia ini yg sekarang di gawangi oleh Brett Hoffman – Vocals/ Phil Fasciana – Guitar/ Jason Blachowicz – Bass/ Marco Martell – Guitar/ Fabian Aguirre – Drums ini
sangat dihormati dan diakui oleh scene metal dunia, hingga banyak band dalam dan luar negeri generasi berikutnya yg memasukan malevolent ini dalam daftar influancenya. Bahkan ada salah satu band death metal bali mencomot salah satu title dari album Eternal sebagai nama groupnya ya sebuah lagu dengan judul “INFERNAL DESIRE"

Wow….dan dari update terakhir myspace resminya http://www.myspace.com/malevolentcreation dibulan Maret ini Indonesia akan kedatangan monster death metal dunia itu lewat Jakarta dan Surabaya . Jadi siapkan diri dan me(N)tal kalian agar dapat party bareng dengan sang MONSTER ini….(mm…semoga!!)

19-21blog "headbang" di NUSA


Brothers & sisters fyi :Media "jalanan" blog Hell 19-21 bastard nongol&diulas oleh media NUSA edisi mingguan tgl 22-feb-09

Minggu, 15 Februari 2009

Born (NOT) by Mistake


Congratulations,..dibulan yg penuh kasih ini, tiga orang keluarga pesakitan oldschool 19-21 telah kehadiran junior metalnya masing2 , ya selamat kepada Arik freon atas kelahiran putra keduanya pada tgl 7/2/09 , pada Sujena atas kehadiran putra ke duanya dan Karma atas kedatangan putri pertamanya yang sama-sama muncul bertepatan dg hari valentine (14/2/09). Moga kehadiran buah hatinya masing-masing mampu memberikan kebahagian dan tentunya dapat meneruskan cita-cita orangtuanya utk mengajegkan scene metal bali.

Special people in special place


Jumat 13 Februari, ya sehari menjelang hari valentine ,saya bersama Andi Debtor dan
Astra meluncur ke kuta bersama-sama untuk dapat besenang-senang dengan BurgerKill ( memang sebelumnya ada satu pilihan lagi utk bisa menikmatinya yakni tgl 15 feb di Peunut, dan karena beberapa factor penilaian penentu akhirnya kami tidak salah utk memilih pembantaian di HRC ini) disepanjang area jalan menuju Hard rock, aroma metal sudah mulai tercium mulai dari baliho besar,umbul-umbul didepan HRC dan bergrombolnya secara sporadis masa hitam-hitam dibeberapa titik tempat. Karena sempai disana waktu masih pukul 9.30an sebelum masuk ke HRC kami sempatkan dulu mampir ke centre stage, krn kami liat ada baner yg menujukan bahwa Burger Kill akan tampil unpluge di centre stage, sebelum Burgerkill naik tahta ,dengan memesan beberapa botol bir kami disuguhi terlebih dahulu oleh sajian home band yg membawakan nomor2 Top 40 yang diselingi dengan tarian dari penari2 yg berpakaian minim yg dng liar dan nakalnya melenggok dan menggoyangkan badannya diatas meja bar. Namun belum sampai BK naik ke stage, kami akhirnya putuskan utk menuju HRc utk ketemu sama si Age & the gank dan di depan areal itu sudah mulai tumpah ruah masa hitam-hitam Disamping karena acara akan segera dimulai, kondisi cuaca dan angin kencang pinggir pantai yang sangat tidak bersahabat memutuskan kami tuk bergegas masuk kedalam hrc. Tak beberapa lama didalam segera saja stage diisi oleh band pembuka at last one, dilanjutkan dengan tampilnya punggawa metal core bali Parau , ya langsung aja dengan garangnya parau memporak-porandakan stage yang sebelumnya ndak jelas itu dengan disambut liar oleh para penggilanya. Band bentukan september 2002 yang yang sekarang warna musiknya banyak terinspirasi oleh band-band seperti Ark Angel, Pantera, Black Dahlia Murder, All Shall Perish, Lamb Of God, Necrophagist, Faceless, hingga Dragonforce ini (mm..banyak jg ya…) cukup sukses menghajar crowd yang sudah memanas itu dengan nomor-nomor yang sebagian besar diambil dari album Surga Bencana. Setengah klimaksnya masa hitam tersebut akhirnya dituntaskan oleh tampilnya penghujung puncak orgasme yakni Burgerkill yg tampil sebagai head line dari acara ini. Segera saja kami menghabiskan bir yg masih tersisa utk langsung dapat party bareng di areal mosphit. Band yg akan mencoba menginvasi benoa kangguru selama dua pekan ini tanpa banyak cakap langsung aja mejadikan crowd yang sudah lecet-lecet itu menjadi makin berdarah-darah, liar,brutal,rusuh dan genting oleh para metaliser dg aksi moshing,headbang,slam dance,pogo serta stage diving yg diiringi oleh nomor2 yg banyak dicomot dari album Beyond Coma and despair serta beberapa cover version dari Pantera. Diareal mosphit nan buas itu sambil happy bareng saya sempatkan jg memphoto beberapa moment (pic.)sambil tubuh ini diombang-ambingkan oleh gelombang massa "didaerah komplik" itu ,terliat si age dengan tubuhnya yg kokoh melaksanakan kewajiban pogo etc,nampak andi debtor dg riangnya melakukan stage diving & nampak juga si dinan “betah” bertahan dibibir stage yang dikuasai Burgerkill sebagai salah satu cerita sukses scene metal Ujoeng Bronx ini walau tubuhnya sering terbentur oleh kerasnya ombak para slam dancer. Dibeberapa jeda lagunya berkali-kali BK memuji support nan agresif dari komunitas metal Bali ini disamping sisi tak lupa jg mengingatkan crowd agar sedikit “berhati-hati” terhadap property yg ada di areal tsb , bagaimana tidak....this is Hard Rock CafĂ© man.., tempat yg sebelumnya kita anggap sulit utk menerima kehadiran band metal (underground) akhirnya mulai welcome juga utk kehadiran band jenis/gendre ini, bahkan tidak mungkin nantinya gendre jenis Brutal/deathmetal,grincore akan dapat merasakan nikmatnya mengacak-ngacak stage HRC. Arrghh bulan Februari ini katanya bulan kasih sayang, ya sehari menjelang tgl 14 februari itu di HRC para metalizer telah menunjukan kasih-sayang sesamanya dg cara mereka sendiri yakni dg cara moshing,berheadbang,pogo,slam dance,monitor, bahkan stage diving…benturan-benturan tubuh sesamanya, sikutan tangan serta tetesan peluh yg mengucur dan membasahi floor adalah bagai bingkisan valentine yg sangat tinggi nilainya bagi sesamanya ,semuanya happy dan puas berorgasme bersama.
Fuihhh memang tidak salah si gigox vocalis parau berujar bahwa para metallizer yg ada di dalam itu adalah orang-orang yang special yang berada ditempat yang special juga ….c.u on next wild pit bro.

Kamis, 12 Februari 2009

DEBT "fucking"collectOR


Ketika makin banyaknya prilaku dan moral kaum tua (baca :oknum pejabat) yang sudah mulai menyimpang hingga rela melacurkan dirinya pada kapitalisme serta kolonialisme sedangkan tingkah polah kaum muda sudah mulai menjurus pada kebingungan hingga sampai melupakan jati dirinya sebagai bangsa besar yakni bangsa Indonesia, serta makin maraknya idiologi nyeleneh kaum teroris yg mengatasnamakan agama makin merjalela… maka hanya ada satu kunci untuk mencegahnya wabah itu yakni kembali ke PANCASILA, ya itulah makna dari lagu RETURNING TO PANCASILA yang disuguhkan oleh Debtor dari album kompilasi grindcorner ,sebuah nomor yg tercipta dari rasa kegelisahan dan keperihatinan atas gejala diatas tsb.

Debtor ini bisa diartikan sebagai “mereka para pendosa “ Band yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan,nasionalisme,Pancasila serta sangat membenci korupsi dan penyimpangan prilaku birokrat lainnya ini dengan tegas mengproklamirkan dirinya sebagai Band penggusung genre music Grindcore; Nationalist –Socio Politica yg berkiblat pada The godfather of Grindcore yakni Napalm Death.

Berikut kita coba menapak tilas jejak langkah kebelakang dari sejarah salah satu Band pesakitan 19-21 ini : Debtor berdiri di era awal kebangkitan underground bali kurang lebih di awal 90an dengan formasi awal, Gus andi ( Gitar ), Indra (Vokal ), Yanto ( Bass), Weny ( Drums), Panji ( Gitar ).Panji harus hijrah ke JKT, disusul oleh Yanto juga. Hingga tinggal tersisa 3 orang pesakitan . Untuk mempertahankan keutuhan band ini maka dicobalah untuk mencari tambahan personil dan atas petunjuk para pejuang demokrasi dan Pancasila yg dijumpai oleh Andi dalam mimpi-mimpi malamnya yakni personil yang dimaksud itu haruslah memiliki ketahanan mental yang kuat (terutama terhadap music extreme metal ini),memiliki jiwa kesetiakawanan yg agung,cinta alkohol serta berasal dekat dengan sumber keagungan pulau bali yakni Pura Besakih (Karangasem).Berbekal dari petunjuk tersebut mulailah ditelusuri satu demi satu para pesakitan-pesakitan 19-21 yang kiranya memiliki kreteria tsb, hingga tanpa sengaja akhrinya dijumpailah orang yg dimaksud tsb, ya dialah Gun seorang pesakitan 19-21 yang akhirnya dipercayakan untuk memegang posisi sebagi Bassis.

Thrash..sebagaimana dijumpai dalam permasalah klasik dasar keutuhan sebuah band, yakni karena adanya pebedaan persepsi, akhirnya Indra keluar dari Debtor (dan kelak waktu itu akhrinya di bergabung dengan Triple Six), Weny juga keluar untuk konsentrasi di bisnisnya, dan digantikan oleh Gung Surya.
Atas bongkar pasang personel ,saat itu, Gus Andi sudah tidak lagi dengan gitarnya dan dia mengkhususkan diri di vocal dan untuk posisi gitar, dibantu additional oleh Kadek ( Epilepsy ).

Berhubung tuntutan orang tua, Gus Andi Melanjutkan kuliahnya di Australia..Tau sendirilah akibatnya kalau front mannya cuti panjang akhrinya Debtor dapat vakum beberapa lama. Sampai pada saat kembalinya Andi sehabis study dan sebaliknya, kemudian saat dimana Gung Surya harus bekerja di luar negeri maka posisinya diisi additional oleh Kum Kum of INFERNAL DESIRE untuk menghidupkan kembali Band ini.Sampai pada akhirnya sekarang Debtor hanya ada 2 personel tetapnya yakni Gun (bass) dan Andi (Vocal) utk additional posisi lainnya sementara dipercayakan kepada Wier (Gitar), Donkkank (gitar).

Dan kehadiran band ini paling sering ditunggu dan dinanti oleh para deathrasher Bali terutama para pesakitan 19-21 untuk bisa bersama-sama berheadbang,slamdance,pogo bareng dengan diiringi nomor klasiknya dari demo album pertama Crime Conspiracy…..the song could is …QUANDARY ……………………….arrgghhhh

Rabu, 11 Februari 2009

KIPEM 19-21



Kalau birokrat mengeluarkan KIPEM (kartu identitas pendatang musiman), maka 19-21bcg juga dulu mengeluarkan yg namanya KIPEM ( Kartu Identitas Pemuja Metal) bagi para metalizer tulennya,ya krn 19-21 dulu jg sdh mengarah pada model sebuah komunitas yg terstruktur,telah memiliki program kerja,agenda pertemuan/rapat yg reguler (sekalian "arisan"),ada data base keanggotaan dll,mungkin hal ini bisa dilanjutkan jg utk perkembangan scene metal berikutnya.Berikut ada beberapa pesakitan yg masih awet menyimpan Kipem ini & kalau ada rekans yg lain masih menyimpannya bolehlah kita share di sini....rgds

Death Imaginations


Pilih saya,dukung saya,..bla..bla..bla…, begitu kira-kira isi kalimat yg mendampingi photo-photo dalam poster,baliho,spanduk dan tetek bengek media promosi jalanan yang berserakan di hampir setiap sudut dan jengkal tanah Bali yg menggambarkan maraknya kompanye menjelang gawean greget pesta demokrasi bulan April ini.Ya itulah perkembangan dinamika demokrasi ( baca : politik) di jagat pertiwi Nusantara ini yg telah menemukan celah perkembangan dan kebebasannya dimulai dari awal runtuhnya Orde Baru. Dimana kondisi ini di era “kediktatoran” dulu hanya ada dalam mimpi dan cerita dongeng para punggawa pejuang demokrasi saja, sedangkan di era Reformasi ini kebebasan bersuara,berserikat,berdemokrasi dan politik telah diberikan angin segar utk perkembanganya. Cuma sayangnya ramenya media iklan jalanan dari pesta demokrasi ini tidak memberikan konstribusi kepada pemasukan daerah yakni terutama bagi pajak reklame sebagaimana yang dikenakan terhadap reklame-reklame (bisnis) lainnya dan justru maraknya “iklan-iklan” model ini cendrung merusak keindahan kota/daerah karena tidak adanya pengaturan dan penataan model/jenis/lokasi pemasangan etc.

Untuk menghibur diri kadang setiap lewat dan menjumpai “reklame-reklame” gini saya sering membayangkan yang ada dalam photo/gambar tsb adalah punggawa/personel2 band metal (death,black,thrash,grind,core etc) dalam/luar negeri atau para metalizer dengan wajah sangarnya/pakai masker atau dengan rambut gondrong yg menutup wajahnya  serta mengancungkan salam tiga jari/menelunjuk jari tengahnya dan juga menghayalkan bahwa spanduk/baliho-baliho tsb adalah reklame agenda konser/acara2 music metal ( underground) dalam&luar negeri yg bergantian akan diselenggarakan di Bali ataupun mengimajinasikan reklame/gambar2 tsb adalah artwork sampul-sampul album metal yang terkesan horror.

Mungkin kalau dulu dimasa era Orde Baru telah muncul fenomena-fenomena ini, pastilah kita berharap dibalik sosok dari gambar/photo reklame politik itu ada tokoh-tokoh yang memiliki visi dan misi utk memajukan musik metal ( baik itu kebebasan bereskpresi,kelonggaran ijin konser,disediakannya ruang atau sarana yg memadai utk tempat konser dll)

Lalu di era “kebebasan” ini apa yg bisa kita harapkan dari riuh riah maraknya media kompanye jalanan itu sekarang ini? Sedangkan kita sendiri tidak tahu betul siapa dibalik sosok gambar/photo narsis tsb serta apa program-program yg akan mereka tawarkan kepada “calon” konstituennya?? Terus kalau mereka terpilih mampukah memenuhi janji-janji dan program-program yang mereka tawarkan??

Minggu, 08 Februari 2009

Man behind the scene….


Argghh…sebenarnya dari dulu sudah kepingin nulis tentang topic ini sekalian bermaksud utk “sedikit” mengoreksi beberapa tulisan yang sudah ada sebelumnya menyangkut history metal khususnya di “bawah tanah” Bali dan akhirnya baru kesampaian juga setelah semalam sebelumnya dapat ketemu kembali dengan “sumbernya”.

Berbicara mengenai scene metal bali umumnya dan penyebaran awal virus metal lewat media meinstrem pada khususnya tidak bisa dilepaskan dari seorang yang sangat konsisten dalam hidupnya terutama padangannya terhadap music metal sekonsistennya dia mempertahankan style penampilan khususnya model potongan rambutnya…ya dialah Yankky. Riwayat ceritanya pada thn 1988-1989 dikala awal-awal invasi musik metal ke ranah degeri nusantara termasuk ke pulau Bali dan belum adanya media penyiaran yg sampai mau berpikir utk bisa memutarkan lagu yg sangat amat tidak bersahabat dg indra pendengaran orang awam pada kala itu, munculah sesorang sosok yg dengan gigihnya memperjuangan dg segala daya upaya ( kecuali tipu daya  ) agar virus lagu metal ini bisa disebarkan lewat media radio ke seantero pulau bali bahkan sampai luar pulau bali dimana frekwensi radio tsb dapat dijamah. Than saat lagu metal ini diajukan ke pengelola agar bisa dipublish di radio, sudah barang pasti mereka tidak perlu berpikir banyak utk menolaknya dan bahkan super cepat sdh dapat menemukan jawaban dan menarik kesimpulan bahwa sangat sulit dan bahkan tidak akan bisa mendapatkan sponsor ( baca Iklan) yg masuk sbg sumber dari revenue bisnis radio ini dari acara yg isinya memutarkan lagu2 metal ini krn pada era itu public radio dan iklan telah dikuasai oleh budaya lagu pop.

Tapi jangan sebut namanya yankky kalau dia tidak mampu meluluhkan hati pengelola radio ini, setinggi pemancar radiopun sulitnya birokrasi itu akan dihadapinya, dgn berbagai negosiasi,argumentasi serta diplomasi kelas tinggi akhirnya lewat kerasnya teriakan metallica dari album kill em all dia mampu membunuh kokohnya pendirian pengelola radio tsb. Yeah!! dengan diperdengarkannya lagu-lagu Metallica dari album kill em all untuk pertama kalinya di station radio Yudha tersebut…akhirnya virus metal ini di Bali telah mulai menjangkiti media penyiaran radio, bisa dibayangkan kalau virus ini sudah menemukan media menularannya pastilah tidak perlu waktu lama lagi untuk bisa bermertafosa merubah dirinya menjadi wabah bagi para pendengar media ini dan tentunya sudah pasti juga cepat atau lambat akan berkembang biak pada penyebaran turunan musik metal ini yakni menjadi virus thrash metal,deathmetal dan grindcore.

Karena kuatnya virus ini akhirnya sampai dibukakan praktek penyebaran di radio selama dua jam dari pukul 19.00 sampai pukul 21.00 khusus utk acara extreme metal ini. Dan bisa ditebak setelah dibukanya jam praktek ini lambat laun satu dua tiga sampai puluhan pasien pesakitan penikmat jenis musik ini mulai berdatangan ke sarang penyebar virus ini. Mereka mulai berkonsultasi, berinteraksi dg pesakitan2 lainnya utk saling update berita serta mengikuti perkembangan dan peredaran kaset2 metal (thrash,death,grind) yg cukup langka di toko2 kaset diseputaran kota denpasar. Dan tentu fenomena makin lakunya kaset2 gender metal ini akhirnya menarik minat produser kaset metal di Jakarta yakni Indosemar sakti (masih eksis nggak ya??) utk selalu memberikan update koleksi terbaru keluaran mereka utk bisa diputarkan (baca : dipormosikan) kepada acara radio ini. Sampai pada akhirnya lewat seleksi alam ( dalam hal ini selera musik) para pesakitan2 yg memiliki selera yg sama serta memiliki kekuatan iman yang tangguh terhadpat jenis musik ini utk mampu bertahan (krn pada saat itu jg tengah mewabah budaya ragae jg) dan akhrinya mereka menemukan komunitasnya sendiri yakni 19-21..

Eksistensi dari seorang Yankky ini tdk hanya berhenti sampai disana, dia mulai berpikir bagaimana agar band2 penggusung deathmetal ini bisa juga ditampilkan pada acara2 live musik. Sehingga pada perkembangan berikutnya band-band jenis musik ini tidak hanya mampu ditampilkan sebatas pada acara dibanjar2, pameran2,musik kampus dan bahkan dg menggandeng liberty entertain dia berobsesi utk membikin gawean gelegar music 93 yg khusus menampilkan band2 metal walau dengan tetesan tangis darah akhirnya sebelum angan itu tercapai sudah keduluan dijegal dan digagalkan oleh pihak berwajib krn dilarangnya utk sementara waktu gelaran acara semacam itu sebagai dampak dari rusuhnya konser metallica yg diadakan di Lebak bulus jkt tgl 10-11 April 93. Jangan di sebut Yannky kalau dia menyerah begitu saja trhdp keputusan pihak berwajib ini dg beberapa rekan2 senasib dia sampai mendatangi dan menggedor rumah wakil raykat (DPRD) kala itu utk mengadukan keputusan ini dan sampai diekspos jg di media cetak (Balipost) kala itu (fiuh…walau hasilnya sdh bisa kita tebak!!).Gagal pada rencana awal itu tidak mematikan semangatnya dia utk tetap berupaya menyuguhkan acara metal pada event2 berikutnya bersama liberty entertain.Dan pada perkembangan berikutnya akhirnya musik metal ini mampu jg ditampilkan dlm acara maentrem semacam Sunday hot music yg utk seseon metal dipercayakan kpdnya utk pengkoordinasian mulai dari latihan,manggung bahkan “pengaturan” headbangernya, sampai pada akhirnya dia bersama rekan2 seperjuangannya mampu menggagas acara musik sendiri macam Forum Musik Komplikasi yg khusus dan sukses menampilkan band-band extreme metal ini.

Dengan turunnya acara metal ini dari Radio Yudha ,dedikasinya tidak berhenti sampai disitu,bahkan dengan lebih semangat dia tetap meracuni dan membawa wabah metal ini pada radio-radio FM berikutnya seperti di Top FM,Super Radio serta acara2 lainnya. Singkat cerita...And kalau biasanya di bali acara reserpsi perkawinan menampilkan jogged bumbung dan tarian bali lainnya Tapi karena rasa kecintaanya akan musik metal ini (dan tanpa mengurangi rasa hormat terhadap kesenian bali) dalam acara resepsi perkawinannya sampai2 menyuguhkan dan menampilkan band-band punggawa extrame metal yg lawas maupun baru pada resepsi pernikahan tsb di Jac resto yg sekaligus jadi acara re-uni 1921. Ah…kalau saja Jaya suprana mendengar rencana ini pastilah akan dimasukan dalam primbon MURInya.

Nampaknya masih banyak lagi sepak terjang serta dedikasinya terhadap scene metal di Bali yg belum bisa diulas disini, So…..jelaslah sudah,…. Jadi kalau nantinya anak cucu kita meminta jawaban atas pertanyaan gurunya dari mata pelajaran metal disekolahnya : Siapakah orang yg paling berjasa dan berperan dalam awal perkembangan scene metal di Bali ??? …….yes dialah man behind the scene

Selasa, 03 Februari 2009

Peanut…diantara Metal&Rock


Sabtu, malam minggu 31/1/09, Denpasar sudah diguyur hujan deras mulai sore hari,dan rencana utk datang ke peanut jadi meragukan, kala diri putuskan utk postpone bahkan mengcancle aja rencana itu dg menghubungi kerabat kerja dibalibagus.com yg akan berengan jg kesana. Menjelang pukul 21.00 tiba-tiba Hp tua ini berdering dari nomornya si Arik kisser……(Bro dimana ni, aku akan kerumah dg andik……), dan benar saja tidak kurang dari 15 menti kemudian si Kisser datang dg basah kuyup dg menggonceng kerabatnya Andik Debtor, .. ya akhirnya jadi jg kita meluncur ke peanut ditemani oleh Lx merah 88 dan disepanjang jalan diringi oleh alunan Testament dari albumnya The gathering yg keluar dari tape recorder utk menghadiri acara Nedhellist-100 percent metal parade (yg dari list pengisi acara beberapa bandnya cukup menjanjikan). Sesampai di Kuta cuaca masih hujan, diluaran Peanut aku liat sdh ada deretan parkir kendaraan dan beberapa metaliser yg akan masuk ke venue ( mm hujan2 begini ternyata ada jg yg datang..ya lumayanlah), sebelum masuk ke venue tak sempatkan utk menghampiri lapak yg di nampaknya digawangi oleh si dinan (golok berbicara!!), …mm dari beberapa koleksi pajangannya tampaknya ada mp3 yg menarik dg judul thrash metal classic, ya segera saja aku rogoh kocek utk mendapatknya (sekalian buat nostalgia) . Dipintu masuk ketemu juga dg beberapa metaliser dan band yg sudah kami kenal sebelumnya, dan diareal venue tampak beberapa metaliser duduk dan berdiri berserakan di lantai di kursi maupun di atas balkon, …fuihh..kalau saja semua metalizer yg ada itu semuanya bisa berdiri bergabung dan enjoy di depan venue tentu suasana yg sdh adem dan rada sepi itu dapat lebih hidup dan meriah ( tau sendirilah bagaimana kalau yg namanya konser metal/underground ditonton seperti menikmati sebuah pementasan wayang kulit).

Nampaknya sdh beberpa band telah menghajar panggung sebelum kami datang dan band-band pengisi acara berikutnya nampak maen dan mengalir begitu saja dan tidak ada respon dari crowd yg ada. Dan akhrinya kami putuskan utk menghidupkan suasana ini dg mencari beberapa botol bir di areal bar bilik depan peanut , pikir2 sambil sedikit mengenang suasana dimasa kejayaan peunut dulu….mm tampaknya masa2 jaya itu tinggal kenangan dan kondisi peunut sekarang berada di ornament bawah singlenya windmild dari helloween, setelah ngobrol kecil, trus kami kembali lagi ke venue, krn nampaknya triple six akan mengkudeta panggung yg adem itu. Kami coba naik ke balkon, dan triple six bersiap segera merajah suasana, jeb..jeb…jeb…dan beberapa metaliser segera berhamburan ke depan panggung utk headbang diringi dg ajakan vocalisnya agar rekans yg laennya dpt kedepan juga , ah nampaknya kondisi masih tetap kurang greget juga dan itu nampaknya kebawa dg suasana maen triple six itu sendiri datar begitu saja (wuzz up bro) dan sampai pada akan berakhirnya nomor terakhir drumernya beranjak begitu saja meninggalkan personel laennya. Setelah Triple six kini giliran Infernal desire menguasai panggung,dan nampaknya posisi drum bukan digawangi oleh sikum2 (krn dia sekarang lagi berkarier sbg "drumer" dg stik palunya di sebuah instansi pemerintahan di daerah timur sana)btw penggantinyalumayan konstan dan stabil jg ketukan dan doble pedalnya... dan ditengah jeda lagunya, sayup terdengar sebuah instrument melody dari Gary moore dari bilik sebelah, yg dg kuatnya menarik kami utk menghampirinya dan aku pikir instrument itu di stel dari cd/tape Bar peanut, eh ternyata melody gitar itu keluar dari sound si Peter seorang gitaris yg tergolong lawas juga yg sekarang join di band crazy horse, ah tanpa pikir panjang kita order bir lagi utk pendamping menikmatinya.

Saat acara live musik di bar itu atmosfir ruangannya berubah dari sebelumnya, nampak di sofa bar bergerombol beberapa cewek ( yg khusus di “outsourcing” oleh peunut utk menggaet pengunjung) dg pakaian yg serba hitam nan minim sedang ngobrol genit sesamanya diiringi dg tawa kecil, dan beberapa cewek laennya sibuk merayu tamunya dipinggir jalan agar mau masuk ke peanut untuk sekedar order minuman sambil menikmati alunan nomor klasik dari crazy horse…( mm sempat jg muncul pikiran kotor kami..”nampaknya suguhan ini akan bakalan klop…yes..” Sex,drugs/alcohol and Rock&Roll …”.) ah lupakan sajalah itu image . Kembali kebeberapa nomor telah mengalun dari crazy horse yg diiringi dg petikan gitar yg sempurna (totaly cover vasion seperti yg ada pada kaset aslinya) , spt nomor dari pearl jam, bad of rosesnya bon jovi, serta nomor blues yg liryknya menggunakan bahasa bali dll. Tiba-tiba datang dan bergabung si Astra dan dia request “Little Wing” sebuah nomor klasic dari Jimmy Hendrix yg sempat dipopulerkan kembali oleh Skid row, ah sebuah nomor fenomenal yg mengingatkan akan masa-masa dulu.

Uh.. kondisi malam itu juga rada mengingatkan kami pada masa 90an disaat maraknya musik rock,ragae,metal (underground) yg mampu dikemas secara terorganisir oleh craft intertainment lewat ajang Sunday hot music yg diadakan seminggu sekali selam 1 bulan di art centre dps. Sunday hot music dapat dikatakan sebagai konser mainstream yg sangat sukses menggabungkan beberapa aliran musik ( rock,ragae,blues,underground) dalam satu panggung dan dinikmati dg kidmat oleh penonton yg beragam sesuai dg selera musiknya masing2 tanpa ada gesekan/singgungan dari masing2 fans band/musik itu sendiri. Cuma bedanya aliran musik di peanut ini disajikan dg konsep dan kepentingan yg berbeda dan dipisahkan oleh bilik ruangan.

Than menyinggung sedikit tentang musik rock dan metal ini, untuk era sekarang ini disamping masalah selera yg membedakan metalizer lawas dg generasi reformasi berikutnya adalah rootnya…ya akar dari pada musik metal itu sendiri. Kalau generasi metal sekarang mereka muncul seiring dg boomingnya musik extreme metal macam jender brutal deathmetal (spt: crytopsy,deed of flesh,Dying fetus etc) ataupun metal core ( spt :as I lay dying, lamb of god etc..) Sedangkan generasi lawas itu mereka melewati beberapa orde’/ fase yakni sebelum kemunculan musik metal ( baca: death metal,grindcore dan clasic extreme metal lainnya) menginvasi terotory wilayah Indonesia mereka lebih kenal dan akrab dulu dg moyangnya musik extreme tsb yakni musik rock dan heavy metal. Jadi ditengah kegilaannya dg musik underground metalizer lawas ini tidak bisa dilepaskan dari keakraban dan kecintaannya dg musik rock/heavy metal itu sendiri yg menjadi moyangnya sejarah musik underground dan itu bisa dilihat dari koleksi kaset/cd/mp3 t-shirt maupun kehadirannya mereka dalam beberapa live musik tidak hanya underground tapi jg rock dan heavy metal…

Ah suasana sdh makin malam dan setelah Infectous Arteries menghajar panggung (stabil and mantap…bro), dan menjelang pulang ada penampilan band (side project drumer IA??) yg cukup mampu membuai kami hingga dpt “headbang kecil” ditempat yg membawakan nomor2 dari Pantera ( macam cowboy from hell ..etc)….Ehm ending yg lumayan menghibur untuk mengantarkan kami segera beranjak pulang…..C U….