Rock and roll crazy night
You are the heroes tonight
Rock and roll crazy night
You are the hero
…teriakan lirik lagu itu terdengar
di speaker studio radio Yudha ketika beberapa pemuda berkaos hitam masih menikmati malamnya di seputaran kawasan
Jl.Hayam Wuruk Denpasar tersebut.
Sesekali mereka mengangkat seloki hidangan
penghangat tubuh disela-sela obrolan mereka. Ya lagu-lagu Heavy Metal seperti
lagu Crazy Nights dari Loudness ini senantiasa disuguhkan di station radio
tersebut selepas dari pukul 19.00 – 21.00 yang dikuasai oleh lagu-lagu Grindcore,Death
Metal,Black Metal maupun Gothic.
Dan menjelang tengah malam
setelah hidangan lagu-lagu “underground” dan heavy metal biasanya dilanjutkan
dengan sajian lagu-lagu ballad seperti lagu Heavy chain dari Loudness ini juga
sering menghiasi malam-malam dari para pemuda yang masih tersisa di areal tersebut
untuk melewati lintas kelam pada era thn 90an.
Lagu-lagu Loudness dari album
Thunder in the east ini sangat menyisakan kesan tersendiri bagi kami pada masa-masa thn 90an, hingga kami begitu riang gembira dan tak'an melewatkan mereka
tampil tatkala mendengar kabar kalau band Loudness pada bulan November akan berkunjung ke
Indonesia kembali setelah sebelumnya tahun 2011 pernah mengguncang Java Rockin’land
, terlebih lagi selain Jakarta mereka tampil juga di pulau Bali ini.
“Thunder in the east” diambil
untuk menjadi tajuk utama nama dari Live Konser mereka yang begitu intim di Indonesia tahun ini.
Yeahh tidaklah mengherankan Loudness sering memakai tagline “Thunder in the
east” untuk nama tour dan live konser mereka. Karena tonggak sejarah dari Band
Loudness ini dimulai dari album Thunder in the East ini.
Thunder in the East sendiri adalah judul album studio kelima dari band heavy metal Jepang ini yang diproduksi tahun 1985 dan merupakan album pertama dirilis oleh label besar Amerika setelah kontrak ditandatangani dengan
Atco Records, yang saat itu merupakan anak perusahaan dari Atlantic Records.
Selain menjadi rilisan pertama album yang berbahasa Inggris dari Loudness yang mana album-album sebelumnya menggunakan lebih banyak menggunakan lirik bahasa Jepang, album ini juga untuk pertama kalinya diproduksi oleh Max Norman seorang pruduser yang banyak melahirkan album-album sukses dari band-band Heavy Metal seperti Ozzy Osbourne, Y&T, Dengerous Toys dll bahkan album Thrash Metal dari Megadeth, Death Angel dll, yang juga memproduksi album Loudness berikutnya seperti Lightning Strikes pada tahun 1986 dan Soldier of Fortune pada tahun 1989.
Selain menjadi rilisan pertama album yang berbahasa Inggris dari Loudness yang mana album-album sebelumnya menggunakan lebih banyak menggunakan lirik bahasa Jepang, album ini juga untuk pertama kalinya diproduksi oleh Max Norman seorang pruduser yang banyak melahirkan album-album sukses dari band-band Heavy Metal seperti Ozzy Osbourne, Y&T, Dengerous Toys dll bahkan album Thrash Metal dari Megadeth, Death Angel dll, yang juga memproduksi album Loudness berikutnya seperti Lightning Strikes pada tahun 1986 dan Soldier of Fortune pada tahun 1989.
Thunder in the East menampilkan
single "Crazy Nights", yang menjadi hit terbesar di Amerika, dan juga
tembang ballad “Heavy Chains” serta "Never
Change Your Mind". Album ini pula menandai untuk pertama kalinya Band
Jepang memasuki chart Top 100 AS, dan bertahan selama 23 minggu, memuncak pada
No. 74, sehingga mensejajarkan band ini dengan band-band Heavy/Glam Metal dunia lainnya yang telah merajai sebelumnya.
Dan akhirnya pada tanggal 13 November 2019, mereka benar-benar ada diantara fansnya di Bali, tepatnya di Hard Rock Cafe Kuta Bali setelah sehari sebelumnya sukses mengguncang penggemarnya di HRC Jakarta.
Dan akhirnya pada tanggal 13 November 2019, mereka benar-benar ada diantara fansnya di Bali, tepatnya di Hard Rock Cafe Kuta Bali setelah sehari sebelumnya sukses mengguncang penggemarnya di HRC Jakarta.
……BALIIII, are you ready for
Crazy Nights?? Begitu teriakan sang vocalis Minoru Niihara sebelum
mengumandangkan lagu ke tiga kepada crowd yang meringsek dibibir panggung Hard
Rock Café Bali pada malam itu sesaat sebelum lagu
“Crazy Nights” dimuntahkan yang sebelumnya telah dipanaskan dengan lagu Soul on
Fire dan I’m still Alive dari album terbaru mereka “Rise to Glory”.
Dan tentunya dibalas oleh teriakan dan
keriuhan yang bersahutan oleh para penonton yang memadati areal venue. Dengan
keliaran crowd disertai kepalan tangan dan tentunya salam tiga jari dan ancungan
tangan tanduk setannya tentunya makin memberikan energy kepada personil
Loudness lainnya seperti Akira Takasaki ( guitar), Masayoshi Yamashita (Bass)
dan Ryuichi “Dragon” Nishida (Drums) yang malam itu menggantikan sementara
posisi Masayuki Suzuki yang sedang sakit.
Berikutnya setelah lagu Crazy
Nights dari album Thunder in the east tersebut, band Loudness terus menggempur
crowd dengan lagu-lagu Heavy metal bertempo tinggi khas Loudness dan tentunya
tembang-tembang Ballad yang menjadi Hit band ini.
Berturut-turut lagu-lagu seperti
Like Hell, Heavy Chains, Go for broke, Until I see the Light, dilanjutkan dengan
solo drum Kama Sutra yang begitu power full dari sang Dragon ditimpali dengan
solo gitar sang legenda Akira Takasaki untuk berikutnya di lanjutkan dengan
lagu ballad “In my dream dan So Lonely” yang diiringi sing along penonton pada
bagia reff nya. Disusul dengan lagu This Lonely Heart , Crazy Doctor, In The
Miror dan ditutup dengan lagu S.D.I
Tercatat telah 15 nomor lagu
disuguhkan oleh Band Loudness ke pada para penonton yang tidak hanya datang
dari seputran Bali saja tapi juga dari luar Bali seperti Surabaya dll dan
tentunya tamu-tamu dari Jepang dan mancanegara lainnya yang lagi berlibur di
Bali yang rata-rata mereka sudah berusia diatas 40 tahun dengan t-shirt band
loudness serta band-band heavy metal oldskul lainnya serta tidak ketinggalan
ada yang membawa bendera khas Loudness serta pernak pernik band Loudness dan
tentunya juga koleksi piringan hitam untuk dimintakan tanda tangan oleh
personel Loudness.
Hmm…dan malam itu Loudness benar-benar membawa
kami kembali ke masa-masa “malam yang gila” pada era thn 90an.