Minggu, 26 April 2009

Serangan....Riwayatmu kini


Serangan 26/4/09, uh kalau dengar nama itu sering ingat dulu waktu masih SD, dihukum bu guru dg berdiri didepan kelas dengan kaki diangkat satu dan tangan kiri megang telinga, karena tidak bisa membaca dg benar tulisan bali yg menggambarkan dan menceritakan Pura Sakenan pada jaman dahulu yang terdapat di pulau tsb . Ya kalau masa itu diceritakan pulau serangan terpisahkan denga laut dan utk dapat menjangkaunya mesti menggunakan sarana jukung/perahu. Arrgghh..cerita yg dulu terdapat dalam buku pelajaran bhs bali itu kini tinggal kenangan karena kondisi pulau serangan sekarang sudah menyatu dg daratan,sebagai buah dari reklamasi pantai yang berangan menjadikan kenyataan sebuah mimpi tentang pulau impian dengan me’make over pulau tsb sebagai pusat pariwisata dengan berbagai fasilitas yang megah. Tapi entah kapan impian itu bisa jadi kenyataan,karena kondisi pulau tsb sekarang kalau diliat dari cupture google eart keliatan dua warna yg menonjol yakni hijau sebagai bentuk asli pulau serangan dan putih adalah buah hasil dari reklamasi dg aroma kapurnya.

Ah kita ndak usah membahas panjang lebar dg kondisi diatas karena cerita ini mesti kita lanjutkan untuk meliput perjalanan Death kuliner menuju pantai serangan. Untuk dapat menuju areal pantai selepas dari lancarnya jalan kembar menuju pulau tsb selanjutnya kita kebanyakan “bergaul” dg silaunya warna putih dan deru debu kapur yang berterbangan di hempas angin serta diseliling kita terpampang hamparan gersangnya pulau kapur selayaknya berjalan dihamparan gurun pasir. Dan juga kita mesti melewati dua pos penjagaan sebelum akhirnya bisa sampai di pinggiran pantai yg dimaksud. Disepanjang areal pinggir pantai tsb memang banyak bertebaran bedeg2 warung penduduk local yang mencoba mengais peluang ekonomi dari reklamasi ini yang sebagian menyajikan menu yg seragam yakni aneka ikan bakar ,rujak,tipat, dan makanan ringan lainnya.

Akhirnya rombongan dua kendaraan ini memutuskan utk parkir di dekat warung paling pojok utara. Tanpa banyak basa basi sebagian rombongan langsung berhamburan mengambil aneka minuman utk mendinginkan suhu tubuh dan tentunya aneka ikan yg sudah dibakar sebelumnya utk dicicipi sebagai hidangan pembuka. Selanjutnya dilanjutkan dg mengambil ikan yg setengah matang ataupun mentah utk dibakar kembali biar fresh dan hangat. Nampaknya menu ikan yg ditawarkan ada dua yakni ikan yg kalau namanya dibolak balik mengejanya bisa jadi berbau “mesum” yakni ikan kon…ups…ikan tongkol dan ikan yg terbiasa salah pergaulan yakni ikan junkys. Than…sambil menunggu matangnya ikan dibakar, kami duduk duduk dipasir memandangi laut lepas seraya bersanda gurau, dan rupanya pantai serangan ini terlepas dari kondisi gersangnya jg cocok dijadikan salah satu alternative utk rekreasi bagi sebagian masyarakat sekitarnya, krn nampak banyak jg keluarag beserta anak2,muda mudi,( dan mungkin beberapa cewek café) yg mandi ataupun sekedar bersantai disana. Uh lima belas menit kemudian anak2 pada bergegas berdiri dan berebutan menuju tempat pembakaran ikan krn rupanya ikan2 tsb sudah pada matang…ehmm…aromanya cukup menggoda selera dan memang sangat pasto disandingkan dg bumbu mentah yg diselimuti oleh minyak kelapa khas bali ( lengis tandusan), dg sayur mentimun jepang dan tentunya sepiring nasi putih. Ups…Namun jangan harap bisa bersantap mesra ala candle light seperti café-café yg bertebaran di kedonganan, karena disini kita hanya bisa lesehan duduk dipasir atau dibangku2 yg usang sambil makan dengan lahap dan sekali kali memandangi lautan lepas, namun nuasanya yang kita dapatkan malah lebih nyaman dan berbeda, dan kita bisa juga mengipas sendiri ikan bakar tersebut, hingga terasa banget menit-menit ke detik detik usaha dan perjuangan menjadikan ikan yg fresh tsb berubah menjadi gurih dan renyah dgn usaha sendiri ( itupun kalau kita mau ikut menyibukan diri bakar ikan tsb..he..he.he).

Ah tak terasa jadi nambah dua sampai tiga buah ikan saking gurih dan nikmatnya hingga mentari mulai redup menerangi pulau itu dari arah barat. Dan akhirnya rombongan memutuskan utk pulang kembali kerumah, seperti para pemancing ikan yg segera bergegas menuju kediamannya dgn membawa hasil pancingannya utk disajikan bersama anak istrinya dirumah.

Diperjalanan pulang kami sempatkan jg mencari chanel radio super dan dengan volume yg full gede, kami mendengarkan aneka nomor2 Death Metal dan cuap2 Death jockey cabul Sidick yg sementara tidak bisa ikut perjalanan ini krn sedang menunaikan tugasnya menyebar virus death metal lewat media radio dan menyebarkan informasi tentang akan diselenggarakannya hajatan FMK 7 yang rencanakan pada tgl 13 Juni di Jakresto dan akan menampikan band tamu dari Jkt Funeral Inception yang didampingi oleh band local macam Debtor,Triple six,infernal desire,Infectous Arteries,Rezume,Antipop,BBM,Two Ice queen, Human Demise,Sonor….Arrgghhh

Senin, 20 April 2009

Infectous Arteries


Kejam dan jahatnya serangan terorisme dengan aksi-aksi bom bunuh diri yang banyak terjadi dimuka bumi ini dan sering disuguhkan dalam berita-berita baik media cetak maupun televisi mengilhami terciptanya sebuah lagu metal yang mengambil judul “Bungkam Terbunuh”…...ya sebuah nomor yg bertemakan tentang penghujatan terhadap para pelaku bom bunuh diri di seluruh dunia yang mengatasnamakan agama dan paham keyakinan mereka bahwa apa yang mereka yakini adalah yang paling benar.

Bagaimana tidak sebagai salah satu band Metal yang ditakdirkan terlahir dari tanah bawah Bali ini juga sempat merasakan bagaimana pedihnya akibat yang ditimbulkan oleh aksi bom laknat tersebut sebagaimana yang pernah menimpa tanah leluhur tercintanya ini. Dan kalau kita mengingat kembali suram dan ngerinya kejadian tesebut bisa-bisa kita mengalami yang namanya “Infeksii Pembuluh Darah”

Yes….Infectous Arteries itulah nama band yg kita dimaksud diatas, salah satu band Death Metal kebanggaan Bali ini terbentuk pada pertengahan Februari 1998, dan sudah merilis album perdana mereka ber title “Journey To The Unknown” pada awal 2004 lalu yang dirilis oleh Morbid Noise Records Jakarta dan Infect Art Production Bali.
Band Death Metal yg sekarang solid digawangi oleh- Putu Leong ( vocal ) -Layem gitar ) –BooDee ( drum ) -Sonog ( bass) ini cukup sadar dan paham akan falsafah death metal yang mereka lakoni sekarang, mulai dari pemilihan nama band, struktur musiknya sampai pada tema-tema lagunya sebagaimana yang sering mereka angkat kepermukaan seperti paradigma tentang kematian adalah sebuah misteri yang tidak akan pernah terpecahkan, apakah kematian merupakan sebuah akhir atau sebuah fase baru sehingga hal yang terpenting adalah bagaimana kita mengisii kehidupan bukannya kematian itu sendiri.

Infectous Arterties ini tergolong band metal yang cukup senior, eksis dan produtif baik dari meteri-materi album/lagunya maupun performnya dalam gig-gig metal berkelas. Gerombolan ini sudah sering menjelajahi berbagai event-event underground baik di Bali maupun luar Bali seperti Jakarta dan Lombok serta aktif terlibat dalam event-event musik yang bersifat charity/special IA juga kerap mengusung lagu – lagu cover dari influence mereka seperti Suffocation, Malevolent Creation, maupun Sepultura. IA juga telah beberapa kali turut serta dalam kompilasi, baik yang berskala local maupun nasional seperti, AT HELL’S GATE (Bali), SEPULTRIBE ‘A Tribute to Sepultura’ (Bandung), VOMITING HATRED (Jawa Tengah), REIGN IN BLOOD (Bandung), BLOOD FEAST (Jawa Barat), MORBID MONSTER (Jakarta), METALOBLAST (Jakarta) yang merupakan sebuah kompilasi mayor label yang dirilis oleh Resswara Records dan GRINDCORNER Bali Compilation sebuah cd kompilasi band-band metal lokal Bali, serta cd kompilasi band – band indie Bali ber title INDIE BATTLE Compilation yang baru dirilis akhir tahun kemarin oleh DQ Studio Bali.


Saat ini IA sudah merampungkan proses rekaman dan sedang menunggu saat yang tepat untuk merilis album yang rencananya akan diberi title “Synoptic Oddity”. Di album baru ini akan berisikan materi yang 90% menggunakan lirik bahasa Indonesia, berbeda dengan materi di album perdana IA yang liriknya berbahasa Inggris. Untuk album kedua IA akan banyak bicara tentang segala sesuatu yang lebih bersifat konkrit dibandingkan cara pandang normative yang ada di masyarakat pada umumnya. Dan selain materi lagu andalan Bungkam terbunuh tersebut, yg sudah mereka rampungkan dalam proses rekaman adalah Skeptis Dogma – yang bertema tentang keraguan akan dogma-dogma yang kian hari semakin rancu dengan mulai merosotnya norma-norma, akhlak moral manusia yang menghalalkan segala cara demi tujuannya. Lalu ada Kontroversi Mati – berbicara tentang manusia yang tidak menghargai kehidupan dimana banyak sesama kita yang masih diberikan anugrah untuk hidup namun dipaksa untuk menjemput ajal sebelum waktunya, Serta Porndyslexia - bertemakan tanggapan terhadap UU Pornografi yang menjadi pro dan kontra di masyarakat.

IA berharap dengan album kedua mereka ini akan dapat meraimakan kancah musik khususnya di Bali serta musik metal asal Bali dapat diperhitungkan di skala nasional.


Booking & Management

Infect Art Management
Adwin Emanuel
Mobile: 081 706 72423
E-mail: infect_art_mgt@yahoo.com
Myspace Page: www.myspace.com/infectarteries

Senin, 13 April 2009

19-21 Deja vu


Minggu 12/4/09 setelah kumpul bareng dengan beberapa pesakitan di dunkin donat utk pendistribusian kupon bazaar, acara dilanjutkan ke super radio utk take voice tentang kegiatan bazaar dan rencana acara reunion komunitas 1921 yang akan dikemas dalam event live musik dari band2 lawas dan baru dengan membawakan a tribute to old school death metal. Ya suasana super radio sore itu cukup riuh dan semarak dengan kehadiran pesakitan-pesakitan gaek 1921 seperti jmbr,wir,dodha,dede,dek bens serta krabat laennya macam didoth,Edwin,komar dll. Ugh…sudah sangat lama banget tidak pernah lagi mencium aroma radio serta masuk kedalam studio radio setelah berakhirnya 1921program di Radio yudha era 90an, ya hadir kembali kedalam studio super radio tsb terasa "bangkit" dari bawah tanah kembali seperti yg diutarakan sidick death jockey bleeding soul, atas “keberanian” kedatangan kami kembali ke studio radio yang menggambarkan semakin “bangkit”nya komunitas metal lawas 1921.

Selain hot issue tentang bazaar dan acara reunion tsb topic ‘wawancara” on air liar dan kasar yang diselingi dengan pemutaran nomor2 old school death metal macam Arise dari Sepultura,Mother dari Incobator,Forge In fire dari Benediction dan nomor2 klasik death metal lainnya yang makin membangkitkan aura kehidupan metal lawas tsb juga dibahas seputaran kilas balik komunitas 1921 ,perkembangan berikutnya serta harapan kedepan dan kesan dan pesan utk komunitas tsb. Dan benang merah yg bisa ditarik dari live on air tsb adalah bahwa komunitas metal tertua di bali ( bahkan mungkin di Indonesia ?? ) ini sampai saat ini tetap eksis dan bergeliat yg disuport dengan kemajuan dunia IT ( semacam blog/web/facebook etc), …mengambil pesannya dead vertical dalam blog ini :”keep exist and unity “

Minggu, 12 April 2009

Gurami ( gultural rame2 memang indah)


Gultural..??ya kata itu memang rada mulai familiar kami dengar, dan gultural yg kami maksud disini hanyalah kiasan kata sembarang yg kami gunakan untuk pengganti kata wisata kuliner, ya maksudnya disini adalah “wisata kuliner rame-rame memang indah” . Sesuai dengan rencana awal death kuliner program akhirnya terlaksana jg pada Sabtu siang tgl 11/4/09 , than setelah berkumpul di grindcorner office kami (jmbr,age,andik,kiser,dick,astra,wir) dg satu kendaraan Apv berangkat menelusuri jalur utara yakni kea rah sangeh, abian semal. Ugh,,,sudah bisa ditebak keriuhan macam apa yg bakalan terjadi selama perjalanan karena berkumpulnya 7 anak-anak play group “tunas metal jaya” ini dalam satu buah kendaraan, memang benar “kekacoan” forum chating yg biasa kami gelar lewat koneksi internet berpindah tempat secara “live” dlm kendaraan tsb, mulai dari obrolan ringan seputaran aktivatas keseharian scener metal lawas,sampai joke-joke dan cela’an vulgar dan “brutal” antar sesama begundal hingga kejadian menjolok keluarnya kepala wir dari kendaraan saat menerima tlp dari atasan kerjanya (biar dia terkesan menerima tlp dalam perjalanan “dinas” kah..kah..kah..padahal….. ). Hingga tidak terasa setengah jam perjalanan menuju ke TKP ( Tempat Kuliner Program) terasa begitu singkat, krn selama diperjalanan semuanya full ketawa dan having fun.

Setelah memarkir kendaraan kami segera menuju tempat makan memanjang yang berada dekat dg areal sisi persawahan. Warung makan gurami Bali yang kita tuju ini memang lumayan refresentativ utk melepaskan kepenatan dari hiruk pikuk suasana ,kebisingan dan kemacetan metropolitan. Tampak venue utk tempat makan ini terkesan terapung krn berada diatas petak-petak kolam ikan yg lengkap dg akhtivitas kegiatan memancing bagi para penggemarnya. Dengan panorama indah disisi sebelah timurnya berupa terpampangnya hamparan persawahan nan luas yang dihiasi oleh tanaman padi yg sudah menguning dan siap dipanen oleh penggarapnya ,terkesan bagai alur cerita nan nyata seperti yang hendak akan dipaparkan oleh beberapa lukisan-lukisan natural yg terpasang dalam dinding-dinding bata merah tempat tersebut. Hembusan angin perawan yang belum terjamah oleh tangan-tangan polusi manufaktur mengalir sepoi-sepoi menawarkan kesegaran bagi mahluk hidup yang berada disekitarnya.

Dan tanpa banyak basa basi lagi langsung saja kami memesan menu khas special yg disajikan di tempat ini yakni masakan ikan gurami bakar/goreng lengkap dengan sayur lalapan , plecing dan sop guraminya,serta menu udang bakar. Dengan pesanan yg lumayan banyak tentu akan memerlukan waktu utk penyajiannya dan sambil menikmati hidangan pembuka berupa makanan kas “underground” yakni kacang “bawah tanah” yg disandingkan dg berbagai aneka minuman mulai dari air mineral sampai bir bintang kami mengisi kekosongan waktu tsb dg sedikit diskusi serius seputaran rencana penyelenggaraan basar yg kuponnya segera bisa diedarkan, dilanjutkan dg pembicaraan agenda berikutnya setelah dana tsb dpt terkumpul. Dengan isi kepala masing-masing yg relative sejalan dan seirama, rencana agenda pelaksanaan live musik metal tsb mengkrucut ke dalam bentuk acara reunion yg dikemas dalam sajian konser a tribute to old school metal ( thrash,death,grindcore) dari band-band metal lawas dan generasi baru. Cukup seriusnya diskusi tersebut hingga tak terasa hidangan aneka makanan utama sudah tersaji dan siap utk di lahap. Mmm…cita rasa gurami bakar dan gorengnya memang gurih dan lezat plus sop gurami yg kental dan padat dengan “bumbu genapnya” serta udang bakar yg menggoda, sangat pas tersaji di hari yang cerah itu. Dengan lahap kami dapat merasakan kenikmatannya sampai habis tak tersisa , than tinggal berserakannya sisa hidangan tersebut mengantarkan kami utk melanjutkan obrolan ringan dan canda gurau akan kenangan dan nostalgia masa-masa lalu di komunitas 1921, ya sebuah kisah cerita yg tak akan pernah usang utk kami kenang selamanya. Ehm…agenda wisata kuliner yg begitu berkesan, c.u on next gultural….:)

Selasa, 07 April 2009

Rise of Metal Bali


Gempuran globalisasi ke negeri nusantara ini tidak hanya sebatas pada bidang ekonomi,politik ,sosial, dan budaya saja tapi juga termasuk gempuran terhadap musik metal itu sendiri yang ditandai dengan makin banyaknya band-band metal luar negeri yang memperhitungkan dan memasukan nama Indonesia dalam list/jadwal tournya , hal ini juga dipicu oleh suksesnya konser2 band metal manca negara (semacam napalm death,lamb of god,sodom,kreator dll) dan juga dipengaruhi oleh masuknya indonesia di antara negara2 dunia lainnya dalam rangkaian ulusan/liputan Global Metal karya Sam Dunn and Scot McFadyen.

Trus point apa yang bisa diliat dalam skala scene Metal Bali atas fenomena diatas?? Ya..tentunya scene Metal Bali harus bisa mempersiapkan dirinya jg kalau sewaktu2 diatara band2 metal yang akan datang ke indonesia "berkeinginan" utk singgah/mampir dan konser di Bali. Memang harus diakui kalau dari segi bisnis dalam artian banyaknya tiket serta nilai harga tiket yg bisa dijual utk konser2 sekelas Band metal international "kurang" menjanjikan diadakan di Bali. Tapi siapa sih yang tidak tau pesona Bali di jagad ini??, nah keunggulan nama Bali sebagai tempat singgah/berlibur adalah merupakan modal besar yang dapat digunakan juga utk dapat menggaet band2 Metal dunia utk dapat singgah/mampir/berlibur dan tentunya mengadakan konser dg skala "kecil" model di pub atau dicafe, sebagaimana pernah dilakukan oleh band Punk dunia macam NOFX.

Dan tentunya yg lebih penting lagi adalah kalau band metal luar ini berkeinginan maen di Bali tentu tidak bisa dilepaskan dari adanya E.O dari komunitas Metal di bali itu sendiri yg dapat dipercaya utk bisa bekerja sama dengan E.O utama (Jkt) maupun E.O lainnya yg mendatangkan artis/band Metal manca negara ini ke Indonesia.

Nah untuk menyikapi fenomena gempuran global metal tsb, maka scene metal di Bali mesti solid dan bersatu padu, dan utk permulaannya beberapa metalizer lawas mencoba utk membuka pintu ini kedalam sebuah agenda yang tertuang dalam visi dan misi dibawah ini, yang tentunya tujuan akhirnya adalah agar makin bersinar dan bersatunya metal Bali dengan tidak ada dikotomi metal lawas dan baru.

“Rise of Metal Bali”

Visi dan Misi

Visi :
Menuju Industri dan ajegnya scene Metal (Bali)

-Industri scene Metal (Bali) bermakna merangkul komunitas Metal yang dapat menuju pada sebuah aktivitas industri.

-Ajegnya scene Metal (Bali) bermakna tetap eksis dan berkembang serta regenerasi scene Metal yang solid di Bali

Misi
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut maka formulasi misinya adalah :
-Membentuk sebuah wadah atau kelompok “bisnis” tertentu yang memiliki idialisme dan tujuan yang sama dalam menghasilkan sebuah nilai ekonomi dalam hal ini kegiatan yg erat hubungannya dg scene Metal seperti Penyelenggaraan konser Metal baik yg local maupun international serta kegiatan lainnya.
-Membangkitkan kembali scene Metal lawas (dalam hal ini komunitas 19-21) dalam sebuah reuni yang bergandengan tangan dg generasi-generasi metal berikut untuk menunjukan bahwa scene Metal bali tetap ajeg, eksis ,berkembang serta dapat melahirkan generasi-genarasi Metal berikutnya.

Untuk merealisasikan visi dan misi tersebut maka dalam waktu dekat ini (sekitar bulan Juni) kita berencana mengadakan sebuah reuni yang dikemas dalam sebuah rakaian hajatan konser Metal dengan beberapa opsi/alternative agenda yaitu :
1. Menghadirkan bintang tamu Condemned (band brutal Death Metal dari USA) yg akan didampingi oleh band-band lokal lawas serta generasi band berikutnya .
2. Mengundang band Metal local/Nasional yg lagi bersinar seperti Dead Squad dll yg akan didampingi oleh band-band lokal lawas serta generasi band berikutnya .
3. Menghadirkan band-band metal lawas dan band generasi berikut dg menggusung lagu-lagu karya sendiri atau membawakan lagu-lagu metal lawas dari band2 pioneer ( semacam Tribute to old school death metal)

Terealisasinya rencana ini tentu tidak bisa dilepaskan dari yang namanya DANA, dan sebelum mengarah kepada sponsor maka untuk pendahuluan kita akan mencoba menggali support dan dukungan dari scene metal Bali sendiri dengan mengadakan sebuah Bazar, dan tentunya dukungan dari kegiatan Bazar ini adalah dengan membeli dan membantu menyebarluaskannya kepada kerabat,teman,tetangga dan lainnya.


“Ajeg Metal Bali”

Senin, 06 April 2009

Suckling Pig Party


Suckling Pig,Mmm…maaf utk sementara kami tidak mengulas salah satu band metal yang bernama sama dengan menu khas makanan bali ini dulu, dan tidak juga mengulas salah satu isi lagu dengan judul “Ajeng “ dari album 1 Noxa band yg didalamnya berisi lirik bahasa bali diantaranya “sing ado be celeng……” karena yang kami maksud disini adalah suckling pig yg murni berupa menu makanan babi guling khas Bali, lebih special lagi cita rasa khas bu Oka Ubud.

Ya…pada hari sabtu 4/4/09 siang, utk mengisi “kekosongan” waktu, krn rada sepinya liputan utk konser metal di denpasar berkaitan dg akan menjelangnya hajatan pesta democrazy tgl 9 April ini, saya bertiga bersama astra dan kise, setelah sebelumnya gus andik menyatakan tdk bisa ikut brangkat (krn alasan yg tidak masuk diakal..kah..kah..kah) dg taruna biru kami berangkat ke ubud tujuannya utk berwisata death kuliner dg sajian balines suckling pig khas bu Oka ubud.

Dengan sengaja membawa “perut” laper menuju ubud dg harapan agar sampai di TKP bisa makan dan menikmati dg lahap sajian babi guling tsb….kami agak sedikit harap2 cemas sebelumnya, krn takutnya sampai di ubud menu yg ditawarkan akan sold out habis, krn hari sdh lewat siang dan ternyata jg warung di depan puri ubud yg kita tuju nampaknya tidak ada tanda2 aktivitas makan memakan…uhhh…..(sempat jg menahan kekecewaan)….but …prit prit…pritttttt….nampak didepan kami ada tukang parkir yg melihat kebingungan kami, dan bergegas memberi tanda kalau babi gulingnya sementara hanya di sediakan di rumah bu oka langsung….ah..akhirnya kesampain jg keinginan kami utk berpesta guling babi….

Dengan langkah mantap kami bergegas menuju rumah yg dimaksud dan benar saja didalam sana sdh hampir penuh tempat terisi oleh GPBG (golongan penikmat babi guling) dalam dan luar negeri, dan bergegas saja kami menepati areal yg baru saja ditinggalkan oleh consumen penikmat baliguling dari Tampa Florida USA :) sebelumnya…., Mmm….dengan memesan menu babi guling special plus gorengan krupuk celeng yg disandingkan dg es jeruk dan dua botol bir besar kami mulai menikmati anugrah tuhan ini……..nyam..nyam..nyam….sampai tanpa terasa kami memutuskan utk nambah nasi lagi krn lahapnya…sambil sesekali kami mengirimkan sms kepada beberapa rekans utk berbagi kenikmatan (kah..kah..kah..).dan tidak sampai disana aja, kami sepakat utk menambah menu lagi 4 buah utk dibungkus dan dibawa pulang kerumah masing2………ah …sebuah perjalanan kuliner yg cukup nikmat…..c u on next death kuliner…….