Rabu, 31 Maret 2010

Thrash Metal goin mad


Who said thrash metal is dead??....ya pertanyaan itu memang layak diungkapkan, karena kenyataanya thrash metal memang benar-benar tiada matinya. Thrash metal sebagai perpanjangan tangan dari gendre Heavy metal menuju ke Death metal beserta turunannya yang marak sekarang ini memang terus bergeliat , hal ini bisa dilihat dari produktivitas dan gairah band-band thrash metal dunia seperti Metallica, Antrax,Testament, Slayer dan lainnya masih tetap exis dan bergelora baik dari segi produksi album barunya maupun performnya diatas stage. Dan untuk merasakan geliat serta penghormatan terhadap gendre Thrash metal ini, pada tanggal 27 Maret 2010, bertempat di Akasaka Music Club diadakan sebuah event yang khusus menampilkan attribute-atribute dari band thrash metal dunia.Thrash Metal Goin’ Mad, itulah hajatan special yang diadakan oleh Musickita produktama.

Sebanyak 5 (lima) band metal Bali yang terdiri dari Asyura, Infernal Desire,Cyber Machine,Debtor,Infectous Arteries serta satu band Thrash metal dari Jakarta yakni Divine saling “mencambuk” dalam ajang ini. Acara musik yang dihadiri oleh ratusan “Thrasher” tua dan muda ini mampu menyuguhkan sebuah kegembiraan,keceriaan,dan kegilaan dengan iringan attribute music thrash yang sudah familiar ini.

Gig dibuka tepat pada pukul 19.00 oleh penampilan band pembuka yakni DG Jaro dengan nomor-nomor klasik dari Judas priest, penampilan mereka dengan vocal yang cukup tinggi dan gitaris veteran handal yakni gungde dari band sparatis (RIP) mampu menyuguhkan nuasa logam berat dalam permulaan event ini. Selanjutnya band Asyura mencambuk para thrasher dengan attribute dari Kreator yang sudah sangat familiar ditelinga kaum metal ini, permainan trio berbahaya ini cukup apik dan bersih, yang disambut hangat oleh para thrasher dengan aksi banging,pogo dan lainnya. Antrax berikutnya dihadirkan dalam ruangan “dugem” itu oleh pasukan Infernal Desire, dengan special perform dari gitarisnya yakni kadek wier yang memainkan acoustic gitar dan vocal lewat nomor N.F.B. Tugas selanjutnya diambil kendali oleh band Cyber Machine yg mendapat tugas utk membawa aroma Metallica ke ruang tsb, oh oh karuan saja lagu2 yg begitu akrab oleh konsumsi Thrasher ini menjadikan crowd beraksi dan sing along sepanjang metallica bergema. Berikutnya band karatan Debtor membawa semua keluarga besarnya ke atas stage,mulai dari si Antox ( ex basiss), weny zakar (guitaris / dulunya drummer debtor) serta Indra (ex debtor/triple six) dan tentunya penjaga tetap Debtor sampai sekarang yakni Andi (vocal) dan Gun (Bass), tentu saja kemeriahaan,keceriaan dan keonaran diatas stage dan dibawah stage saling beradu dengan iringan dari nomor-nomor attribute Sodom dan RDP yang bergantian dinyanyikan oleh Indra dan Andi. Berikutnya disusul nuansa band Thrash Metal dari Brasil yakni Sepultura dihidangkan diatas stage oleh grombolan Infectous Arteries, fuihh….nomor-nomor kenangan thrash metal klasik ala Sepultura makin membuat bulu kuduk para thrasher malam itu berdiri, dan menjadikan arena “dogem” itu menjadi liar dan brantakan namun tetap having fun.

Dan acara yang penuh nuasa kegembiraan,keceriaan penuh dengan aksi headbang,pogo,slamdance dan sing along ini akhirnya ditutup oleh penampilan band tamu dari Jakarta yakni Divine. Band Thrash Metal yang sudah menghasilkan full album ANGER THY GIVETH yang beraroma thrash metal ini, pada event Thrash Metal goin Mad ini special mendapatkan wahyu untuk membawakan nomor-nomor dari salah satu mbahnya Thrash Metal, yakni Slayer. Tidak kurang 7 nomor-nomor wajib dari Slayer mulai dari South of Heaven sampai teriakan lagu perang War Ensemble serta lagu-lagu klasik dari Slayer lainnya mampu membawa aura kengerian ala Slayer dalam atmosphir akasaka music club ini yang disambut hangat dengan segala aksi khas penikmat musik thrash metal oleh crowd yg berserakan. Dan tepat pukul 23.00 aksi Divine menutup keceriaan ala thrasher ini dalam event Thrash Metal Goin Mad.

Senin, 22 Maret 2010

THRASH METAL GOIN’ MAD


Kalau mendengar nama band seperti Metallica,Slayer,Kreator,Antrax dan lainnya pasti kita sudah langsung terpikir salah satu dari gendre musik metal . Ya benar Thrash metal begitulah gendre ini disebut yang merupakan salah satu subgenre dari musik Heavy Metal. Thrash metal pertama kali dikenal sebagai salah satu genre dari musik metal dimulai pada akhir tahun 70 an dan awal tahun 80an, ketika beberapa band heavy metal memadukan unsur musik speed metal dengan riff dan melody dari traditional heavy metal.

Thrash metal (terkadang disingkat menjadi thrash), sering juga dijelaskan sebagai sebuah extreme metal subgenre dari heavy metal yang berciri memiliki tempo yang cepat dan agresiv. Lagu-lagu thrash metal biasanya menggunakan stem gitar nada rendah dan perkusi yang cepat. Lirik-lirik thrash metal sering mengangkat tema masalah-masalah sosial menggunakan bahasa yang kasar dan mendalam, sebuah pendekatan yang sebagian mirip dengan genre hardcore. Band "Empat Besar" atau "Big Four" thrash metal adalah Anthrax, Megadeth, Metallica, dan Slayer, yang secara bersama-sama dan mempopulerkan genre ini diawal tahun 1980-an. Ada pula yang mengatakan bukan lagi "Empat Besar" tetapi menjadi "Lima Besar" Megadeth, Slayer, Exodus, Pantera, and Metallica. Di Eropa style ini dibawa oleh tiga band asal Jerman, yaitu Kreator, Sodom, dan Destruction. Testament dan Exodus dari San Fransisco, Overkill dari New Jersey dan Sepultura dari Brazil.

Sebelum gempuran subgender metal seperti Death Metal dan sejenisnya sekarang ini, masyarakat pencita musik metal lebih dulu dikenalkan pada gendre Thrash Metal ini. Demikian halnya dengan masyarakat pencinta musik metal di Denpasar (Bali). Hingga banyak band-band Death Metal besar yang terinfluance dengan band-band dari Thrash Metal ini.

Dan kini untuk mengenang dan penghormatan terhadap Thrash Metal ini pada tanggal 27 Maret 2010 akan diadakan sebuah hajatan musik metal yang bernama THRASH METAL GOIN’ MAD yang akan diadakan di Akasaka Musik Club mulai pukul 18.00 s/d 23.00 dengan HTM Rp.25.000. Acara yang diprakarsai oleh musickita produktama ini akan menampilkan 6 (enam) band yang masing-masing akan membawakat a tribute dari band-band thrash metal dunia. Keenam band tersebut adalah Divine ( band thrash metal dari Jakarta) yang akan membawakan lagu-lagu dari SLAYER, Debtor dengan lagu-lagu dari RDP dan SODOM, Infernal Desire dengan atribute dari ANTRAX, Asyura akan mengiringi nomor-nomor dari KREATOR dan SEPULTURA akan dipersembahkan oleh band Infectous Arteries serta band Cyber Machine akan menyuguhkan tembang-tembang dari METALLICA.

Kamis, 11 Maret 2010

Dinamika dalam Negara Kesatuan Republik Metal ( Bali)


Sering terdengar selentingan, kenapa sih scene metal di Bali sulit bersatu atau katanya scene metal Bali pecah ya….Sebenarnya apa sih yang terjadi dalam scene metal di Bali?. Kalau dari sudut perspektif penulis ( dan tentu saja banyak perspektif dari rekan yg lain), sebenarnya tidak ada yang salah dari scene metal Bali ini. “Perpecahan” yang terlihat dari luar sebenarnya itu hanyalah sebuah dinamika dalam kehidupan sebuah komunitas ( scene). Sebagaimana halnya sebuah komunitas lainnya, ketika berkumpulnya beberapa orang dengan berbagai macam kepribadian,kemampuan serta pikiran yang berbeda-beda didalamnya akan selalu muncul sebuah dinamika atau pergerakan. Demikian halnya dengan komunitas metal di Bali, kalau pada awal kemunculannya tahun 90an dengan jumlah anggotanya masih bisa dihitung dengan jari, kekompakan dan kesatuannya memang sangat terasa, hal ini lebih desebabkan karena kuatnya ikatan emosional yang didasari oleh hoby / kesukaan dan kecintaan yang sama terhadap music metal disamping karena masih minimnya informasi akan music metal ini yang menyebakan jg makin erat dan saling membutuhkan antara satu anggota dengan anggota yang lainnya, baik itu dalam hal untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan music metal,peredaran kaset-kaset terbaru ataupun isu lainnya.

Dan ketika informasi yang didapat tersebut terasa kurang dengan apa yang mereka harapkan, sebagian anggota akan mencoba menggali dan mencari sendiri informasi tersebut, dan dengan sendirinya meraka akan secara otomatis mampu membuka link atau koneksi dengan komunitas luarnya. Makin banyaknya informasi yang diserap serta makin luasnya link yang mereka dapatkan, akan mampu menumbuhkan keinginan yang kuat untuk lebih berkembangnya pemikiran mereka dan akan menimbulkan kecendrungan untuk membuka peluang munculnya kelompok-klompok atau komunitas lainnya. Makin terbukanya informasi serta linknya tersebut juga akan memberikan peluang bagi mereka yang memiliki pemikiran yang kreatif yang mampu membaca peluang yang ada baik itu kearah peningkatan kemampuan akan bermusiknya, kemampuan utk mengembangkan sebuah event organizer ataupun membaca peluang akan bisnis merchandise dari komunitas ini atau pun keingan untuk mengembangkan kemampuan artwork sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan dunia metal ini.

Lebih-lebih diera globalisasi dan berkembangnya dunia informasi tehnologi (IT) lewat jejaring internetnya sekarang ini. Semua orang mampu mengakses informasinya secara luas dan bebas yang secara otomatis akan semakin meningkatkan dinamika dan pergerakan komunitas ini. Setiap orang tanpa batasan usia dengan nyaman mampu berhubungan dengan komunitas luarnya tidak saja dengan sesama pencinta music metal namun juga mampu berinteraksi dengan band-band metal local ataupun mancanegara lainnya. Link dan koneksitas akan semakin terbuka lebar dan ini akan menumbuhkan rasa percaya diri serta kemapuan dari mereka yang tekun dan memiliki keinginan kuat untuk maju dan berkembang.

Perkembangan dunia informasi ini juga akan membuat perkembangan dan pergeseran daya pikir,nalar,ataupun pergeseran paradigma yang melekat dalam dunia underground umumnya. Kalau dulu sering kita dengar jargon-jargon “fuck mayor label” atau “fuck mainstream” ,kini jargon-jargon itu hampir sudah tidak “senyaring” dulu terdengar. Karena sekarang sudah semuanya terbuka lebar dan tidak ada yg mampu menahan, indie/major atau mainstream sekarang sudah jadi sebuah pilihan. Karena keduanya tersebut sudah memberikan pilihan terhadap pemasaran dari hasil-hasil karya yang diedarkan. Baik itu lewat media internet,media konvensional atau media komunikasi lewat RBT dan lainnya.Bahkan lewat duni maya ini sebuah band secara tidak langsung mereka mampu dengan sendirinya berlaku secara go international, karena dengan mempublish hasil karya mereka lewat internet, secara otomatis hasil karya tersebut dapat dinikmati pula diseluruh penjuru dunia. Pun halnya dengan sebuah “Bisnis” baca sponsor (apapun itu bentuknya) yang diperlukan dalam sebuah event adalah suatu pilihan juga, karena dalam kehidupan ini tidak bisa kita lepaskan dengan kepentingan uang atau bisnis


Demikian halnya dengan factor usia,tidak ada yang mampu menghalangi sebuah komunitas untuk berkembang, tidak ada batasan tua ataupun muda yang menjadikan alasan sebuah komunitas tersebut menjadi mandeg. Karena yang diperlukan disini adalah sebuah toleransi dan kebersamaan ( kebersamaan disini tidak mesti selalu bersama-sama dalam satu kelompok2),karena dalam dinamika cairnya komunitas ini tentulah akan mencari alurnya masing-masing. Perbedaan pendapat,pandangan,prilaku adalah suatu yang wajar terjadi dan yang penting adalah adanya saling support dan saling menghargai dari masing-masing kelompok tersebut. Dan seyogyanya dalam sebuah kedewasaan berpikir, sebuah perbedaan pendapat atau wacana bisa kita kupas dengan sangat kritis (meski dengan caci maki sekalipun) dengan tanpa memaksakan sebuah pembenaran dan tanpa unsur SARA.


Dari perspektif diatas jelas terbaca bahwa tidak ada perpecahan dalam komunitas metal ini yang ada hanyalah dinamika yang menuju perkembangan dan keanekaragaman dan semuanya masih tetap dalam suatu kerangka Negara Kesatuan Republik Metal