Selasa, 13 Januari 2009

1921balicorpsegrinder



19-21 balicorpsegrinder adalah sebuah wadah (baca scene/komunitas) dari para penggila musik metal di bali khususnya genre thrash metal,death metal,grindcore. Wadah ini berawal dari intensnya kumpul-kumpul para deahthrasher Bali kala itu pada sebuah acara radio yang dihandle oleh seorang DeathJockey yg sangat konsisten pada jalur hidupnya bernama Yankky disebuah station radio AM bertitle radio Yudha (RIP) yg ditakdirkan utk lahir dan menghilang disebuah bilangan jalan Hayam Wuruk denpasar. Acara radio itu sendiri bernama 19-21 yang diambil dari jam tayang acara mulai pukul 19.00 s/d 21.00.

Pada perkembangannya dapat dikatakan bahwa 19-21 balicorpsegrinder ini sebagai scene underground tertua (aka.paling pertama)yg lahir di bali era akhir 80an-awal90. 19-21bcg ini selain sebagai wadah para deaththrasher utk bertemu,mendengarkan music juga sebagai wadah utk discus,tukar kaset/info/issue terupdate tentang perkembangan music metal itu sendiri dan tentunya sebagai "rumah" dari band2 thrash/deathmetal/grindcore kala itu (macam sparatis,epelipsi,elnino,madness,debtor,triplesix,misty,yankkyrose,etc)

Tempat hangout favorit para deaththraser jaman itu selain radio yudha adalah,pantai kuta,sanur,mall NDA (Rip),jl,kapten regug (liberty entertainment),dan tentunya warung2 "deathkuliner" yg menjual soto babad di area pasar kumbasari, dan "deathkedai" yg menyajikan minuman yg tidak dpt diukur validitas kadar alcoholnya macam pedagang arak di meregan,gang beji,arak pakemon,arak api gung aji ,tuak pak jenggot dll.

Identitas dari deaththraser waktu itu sangat kentara dengan bangga bergerobol mengenakan t-shirt hitam keluaran dari 19-21 yg limited edition bergambar band2 panutan dan terbiasa diperdengarkan di acara 19-21 macam napalmdeath,coroner,morbidangel,baphomet,cerebralfix,autopsy,venom,death,etc.

Studio music "aneh bin ajaib" yg mau menerima latihan band2 underground kala itu adalah macam: irama sound (sbg studio music yg tergolong murah nan miskin peredam suara dan miskin sound tapi cukup sukacita menerima band undeground latihan yg dimiliki oleh seorang "maniac" roma irama, krn didalam studio saat mainin deathmetal/grindcore para personel band dg sinisnya dipandangi oleh poster raja dangdut yg terpampang angkuh dididing peredam studio tsb), dan studio2 laennya di daerah tegalwangi sesetan,panjer,tangtu,gandapura,etc yg kadang dg ketus dan sangat2 berathati dan terpaksa mau menerima band2 yg akan latihan dg memainkan music yg dianggap tidak ramah dg kocongan senar gitar,dan sangat buasnya merajah sener dan bagian tubuh drum sewaan laennya.....holly shit...pelan2 mukulnya nanti rusak.....

Gig klasik nan bersejarah dari band2 19-21bcg yg mengiringi hingar bingarnya perkembangan musik metal ( underground ) kala itu adalah sebagai pengisi acara di galeria nusa dua,acara di sadeng,acara2 pameran,ulang tahun muda-mudi dibeberapa desa,musik campus,sampai gig yg lebih terorganisir dan reguler diadakan macam acara yg diadakan oleh liberty entertainment, FMk,indienamit dan tentunya acara sunday hot music yg diselengarakan oleh craft intertainment.

Kekerabatan anak2 19-21bcg sangat terjunjung tinggi dari mereka mulai bertemu sampai sekarang,dan itu tetap terjaga dg saling contact,ketemu,ataupun mengadakan acara reuni (say hell-o to : Yankky,hendra & arik lombardo,gung udi araya (where a u bro??)astina marsall,lolot,age,gus turis,gun,dede,karma,gus andik,jember,dodha,butra,blawer,dede,sujena,arikfreon,arikisser,dongkank,semar,dekbens,indra,lengkong,kum2,wier,moel,sri/marga and arik cavalera,yanty (deathraser emansipasi wanita)etc.

5 komentar:

  1. weh brothers dari indogrind mampir jg kesini salam hangat utk corpsegrinder di jogya, krn scene bali&jogya punya histori keterikatan yg kuat,mulai semasanya si dd,agung "devo" (RIP),si dee (suffercation??) etc...keep contact bro

    BalasHapus
  2. saya kangen kalian semua,inget masa2 dulu,mau latihan susah banget,kalo skr baru bisa main musik sedikit langsung rekaman

    BalasHapus
  3. weee brado lombardo family...i miss u so much...

    BalasHapus