Selasa, 03 Oktober 2023

Moonstone Garage....Thrash Metal, Tuak,Ride and Kustom Kultur


 

Gemuruh suara doble pedal khas Death Metal dari  “Hypocrisy” seperti lagu Impotent God dan lainnya yang di cover oleh band Epilepsy begitu kencang terdengar dari piranti drum sang drumer bagai deru kenalpot motor tua yang beradu padu dengan sayatan gitar dan betotan bass serta growl sang vocalis kala itu.


Epilepsy adalah salah satu band Death/Thrash Metal era thn 90an yang digawangi oleh beberapa pesakitan dari death thrasher/corpsegrinder yang sering nongkrong di Radio Yudha seputaran Jl. Hayam Wuruk , Denpasar.


Para personil Epilepsy sebagaimana juga dengan para death thrasher lainnya yang merupakan pasien tetap dari program siaran yang dimulai dari pukul 19.00 s/d 21.00 selain hobi mendengar music Death Metal / Thrash Metal juga penikmat tuak/arak maupun aneka hidangan alcohol lainnya tentunya suka bekendara ataupun touring/konvoi rame-rame  walau masih di Bali area .


Dan disaat tunggangan para thrasher era thn 90an kala itu masih sebatas jaran jepang standar seperti Honda astrea,GL pro maupun Yamaha camp namun salah satu thrasher yang merupakan drummer dari Band Epilepsy ini sudah nampak kecintaannya terhadap custom culture yang terlihat dari seringnya dia mengendarai motor tua sejenis BSA waktu itu.


….…Yess dialah Astina “marshall” aka Kadek Astina yang pada akhirnya saat ini benar-benar telah mendalami dunia Kustom Kultur .


Berkunjung ke  “padepokan”nya di Jl.Pura Puseh No. 9 ini nampak  berjejer alat-alat mekanik diantara beberapa motor tua baik yang sudah utuh maupun setengah jadi,  masih berupa frame/rangka , mesin-mesin serta pernak pernik motor lainnya yang sebagian besar dari unit Triumph.


Berada di area yang cukup teduh dengan taman dan pepohonan yang asri  dan dikelilingi oleh pemandangan motor-motor tua yang menawan dengan playlist mulai dari lagu rock n roll,slow rock,glam,heavy maupun thrash metal ini tentunya auranya akan lebih dapat kalau diselingi dengan sajian tuak.


Dan sang bassist The Lingsir dari “ABR” club yang kala itu lagi berada ditempat ini pun akhirnya bergegas mencarikan Tuak disekitaran Batubulan.


Dengan menikmati hidangan tuak sebagaimana pandangan dia terhadap motor tua yang mesti harus dinikmati dengan ride bersama komunitas / teman-taman yang sefrekwensi,  obrolanpun mengalir mulai dari nostalgia masa lalu di dunia music bersama sejawatnya diera 90an dari skena metal 19-21 dengan band Epilepsy/Pobhia, berlanjut ke Skena Punk Rock / Hard Core dengan band “Knuckehead Nation” bersama si Lolot hingga band “Emocore Revolver”.


Tentunya obrolan berlanjut ke dunia Kustom Kultur dengan segala attitudenya yang dia tekuni sekarang ini nan mengalir begitu saja karena kecintaan dan hobinya dia dengan motor tua serta seringnya nongkrong di bengkel motor tua temannya dan membuatnya mulai ada ketertarikan untuk mengoprak aprik serta mengutak atik mesin motor tua sendiri dirumahnya.


Sampai pada akhirnya di tahun 2009 dia memberanikan diri untuk mulai menerima pasien dari teman-teman dekat dan sejawatnya sesama penggemar motor tua terutama denga soul yang sama dan  berjenis Triumph.


Dari hobinya di dunia kustom kultur ini selain dia mendapatakan kepuasan lahir/materi tentunya ada kebahagiaan batiniah yang dia rasakan ketika melihat motor tua  menjadi sehat dan gagah setelah berada di bengkelnya.


Hingga membuatnya semakin bersemangat untuk mengibarkan berbendera “MSG” sebagaimana terpampang di pintu garasinya tulisan “Moonstone” yang sekaligus dijadikan untuk nama “Garage” nya yang berada di area “Batubulan” ini.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar