Sempat mengalami pengalaman yang tidak mengenakan oleh crowd control yg dilakoni oleh keamanan local ketika finish menjalankan ritual crowd surfing didepan pagar pembatas saat konser Iron Maiden di GWK Bali sekitar thn 2011 yg mana kejadian itu menjadi atensi oleh Bruce Dickinson dari atas panggung kala itu menjadikan saya agak ngeri utk menjalankan ritual ini lagi saat menonton sebuah konser disamping usia sudah tidak muda lagi hee..hee..heee.
Namun penilaian dan
pengalaman buruk ketika menjalankan crowd surfing dulu itu menjadi sirna ketika
dari samping panggung rockinsolo 2023 kemarin saya melihat pemandangan yang seru dan mengasikan saat para crowd surfer yang telah finish
menjalankan aksinya didepan pagar pembatas ditolong dan dibantu oleh crowd
control yang berada diantara stage dan pagar pembatas untuk diturunkan dari
atas kepala crowd/penonton yg berada di front row dan diarahkan kembali utk
menuju areal penonton. Sehingga ritual crowd surfing itu secara masiv dan berulang dijalankan oleh
para metalheads disamping ritual lainnya seperti headbang,moshing,circle pit
dan lainnya . Namun tidak sempat saya lihat ada yg melakoni aksi kungfu/two
step yang didjalankan karena begitu padatnya crowd yg ada he.hee.heee…
........Minggu pagi kami tiba di kota Surakarta
dengan begitu bersemangat dan penuh energy positif karena perjalanan yang begitu seru nan mengasyikan dari program metal vacation yang sebagian besar diikuti oleh
kawula muda Metalhead Kodya Denpasar ini walau menempuh belasan jam perjalanan . Dimana sepanjang perjalanan dipenuhi oleh canda tawa dan diiringi play list lagu-lagu glam rock serta diputarnya beberapa serial vidio film yang begitu sadis dan menyeramkan…heee…heee.hheeee
Setelah beristirahat sebentar ,pagi harinya kami sempatkan untuk ikut berjoging ria di area car free day yang letaknya tepat didepan hotel kami menginap, dan tentunya tidak melewatkan acara kulineran dengan mengunjungi warung sate kambing dan tengkleng yang lagi viral yakni sate kambing Pak Manto serta berkunjung ke lokananta dan berkeliling kota surakarta untuk melihat perkembangan yang ada di kota ini
Sempat cukup lama terjebak
dalam antrean penukaran tiket yang begitu panjang karena hadirnya belasan ribu Jemaah
metalhead dari beberapa daerah di Nusantara ini, kami melewatkan beberapa
penampilan dari Band-band pengisi acara yang telah dimulai dari pukul 12.00
siang hari termasuk didalamnya aksi dari kontingen Bali yakni Ludicia yang
mendapatkan sambutan yang hangat oleh metalhead yang sudah mulai memadati area Benteng Vastenburg .
Kami memasuki ke areal
venue dengan sambutan tulisan “karena sejarah belum selesai ditulis” sekitar
pukul 17.00 saat Band Dazzle mulai
memporakparandakan stage sisi kanan.
Grombolan unit
crossover thrash perwakilan kontingen Malang ini begitu liar disambut oleh para
thrasher dan mampu mencuri perhatian karena keberaniannya menyuarakan tragedy kanjuruhan
lewat lagu-lagunya yang diperkuat dengan visual big screen seperti pesan ‘no one single win can replace the
death of us (tidak ada satu kemenangan yang bisa menggantikan kematian kami)’.
Angka 135 yang merujuk pada jumlah korban meninggal. Kemudian logo pita hitam dengan
angka 01-10 yang yang merupakan tanggal kejadian 1 Oktober 2022. Serta pesan “Justice
for Kanjuruhan”
Selepas Dazzle selesai menjalankan tugasnya dari stage sisi kiri
Nampak artwork logo angkernya band Death vomit menghiasi visual big screen yang
disertai oleh teriakan crowd memanggil band tsb.Tidak heran para metalhead
begitu antusias menyambut kehadiran moster death metal yang cukup berumur dari
daerah istimewa Jogja ini untuk melihat bagaimana kengerian penampilan mereka
dengan formasi barunya ini selepas hengkangnya sofyan hadi dari posisi
vocal/guitar yang kini diisi oleh 4 personel yakni posisi gitar diisi oleh Oki
, Widi (Vocal), Roy (drum) dan bass ( Ari). Sekitar 45 menit monster death
metal ini sukses memuntahkan skitar lima
lagu death metal yang lebih serasa segar dan groovy dg skuad barunya ini.
Berikutnya setelah jeda beberapa saat berturut-turut hadir
band punk rock tuan rumah MCPR disusul unit grindcore ibu kota yakni Noxa
dengan kehadiran vocalisnya yang cukup komunikatif walau memakai alat bantu
tongkat karena habis mengalami kecelakaan.dan disambut beringas oleh para
metalhead lewat sajian nomor-nomor yg ultra cepat,padat dan singkat khas grindcore.
Next sebelum kehadiran unit metal kebanggaan kota solo
yakni Down For Life menjalankan tugasnya , Nampak big screen panggung sisi
kanan menampilkan visual bendera merah putih yang berisi lirik lagu Indonesia
Raya dan tentunya diiringi oleh kuur kompak para Metalhead menyanyikan lagu
kebangsaan tsb yang disusul oleh menyalanya beberapa flare menyambut kehadiran
band yang digawangi oleh sang living legend Eet Sjahranie yakni Edane yang
begitu hangat disambut oleh para metalhead hingga memaksa mereka untuk menutup
penampilannya dengan sebuat encore dengan anthem “Kau pikir Kaulah segalanya”
Pukul 20.15 selanjutnya stage mulai dijajah oleh line up
internasional pertama malam itu yaitu band deathcore asal Australia, Thy Art Is
Murders. Membuka dengan “Destroyer of Dreams” dan belasan titel berikutnya
seraya meminta penonton untuk untuk membuat circle pit dan juga wall of death.
Berikutnya Band metal asal Polandia, yang setelah 10 tahun
baru bisa kembali ke rockinsolo ini yakni Behemoth menjadi yang paling
dinantikan di gelaran ‘Rock In Solo’ tahun ini. Band yang saat ini mempunyai
formasi Adam “Nergal” Darski (vokal/gitar), Zbigniew “Inferno” Promiński
(drums), Tomasz Wróblewski (bass) dan dibantu gitaris Patryk Dominik Sztyber,
membuka dengan “Ora Pro Nobis Lucifer” yang sontak langsung membuat lautan mosh
pit di antara penonton disusul dengan sekitar 12san lagu ngeri berikutnya.
Hadirnya Nergal yang terlihat
ngeri dan begitu perduli dengan penampilan cosplay disetiap lagunya ini
disambut sangar oleh jemaahnya , salah satunya adalah metalhead yang
menggunakan kostum serta corpse paint ala black metal diwajahnya dan terlihat
beberapa kali dia menjalankan aksi menyulut
api obor yang dipegangnya dengan menyemburkan bahan bakar dari mulutnya dipinggir
sisi kanan para corwd serta beberapa metalhead nampak memegang segenggam dupa wewangian ditangannya tatkala Behemoth baru memulai aksinya.
Dan sekitar pukul 22.30 wib hajatan Rockinsolo ini ditutup oleh penampilan terakhir dari veteran perang unit technical death metal yang sebelum hadir di kota Solo mereka sempat tampil di Arab Saudi hingga diberi gelar sebagai band Metal (Death Metal) international pertama yang pernah menjajah stage negeri tsb.
Band yang dibentuk sejak 1988 serta telah beberapa kali ganti personil dan menyisakan satu member lawasnya Flo mounir pada posisi drum sejak 1992 ini
...tak tanggung-tanggung langsung memuntahkan nomor lawasnya Graves of the Fathers dari album None so vile ( 1996) ini dan menghantam telinga para metalhead. Sebagai
pembuka. “Selamat malam Solo. Bagi kamu yang tidak tahu, kami Cryptopsy dari
Montreal Kanada, mari kita bersenang-senang malam ini,” ujar vokalis Cryptopsy
Matt McGachy yang disepanjang jeda growl/scream tanpa hentinya headbanging dan memutar-mutarkan kepalanya ala george corpsegrinder dengan kibasan rambutnya yang panjang bagai baling-baling pesawat .
Sekitar sejaman waktunya Cryptopsy sukses memporakporandakan panggung akhir rockinsolo tahun 2023 ini.
Suksesnya hajatan Rock in 2023 ini tentunya membawa pengaruh positif terhadap roda perekonomian kota Surakarta diantaranya naiknya tingkat hunian hotel yang sebagian full booking, ramainya transportasi serta penjualan aneka tempat jajanan dan oleh-oleh khas solo dan tempat kulineran aneka makanan/umkm disekitar acara
Ganazzzz 🔥
BalasHapusKeren🍻
BalasHapushail
BalasHapus