Selasa, 03 Desember 2019

Roda Dua dan Musik "Rock"


....The Ecstasy of Gold sebuah komposisi musikal maha karya dari Ennio Morricone  yang sejak tahun 1983 menjadi intro pembuka dari setiap konser band Metallica, pada malam itu tanggal 2 November 2019 dimainkan oleh band Vexer dalam memulai penampilannya di areal perkemahanTaman Denbukit Bedugul Bali dalam event Ride N Camp Himpunan Motor Tua Bali.

Digeber selanjutnya dengan nomor-nomor klasik dari Metallica seperti Creeping Death, Seek and Destroy, For whom the bell tolls dan lainnya. Yang sontak disambut bringas oleh sekumpulan masa dengan berbagai logo ,simbul dan panji-panji kebanggannya masing-masing yang terpatri dibelakang t-shirt , rompi maupun jaket yang dikenakan begitu tumpah ruah ke area mosphit dengan aksi headband dan moshing.

Dan setelah aksi panggung band Vexer dengan tribute dari lagu-lagu Metallica disusul oleh gebrakan liar dari band Ball Breaker yang begitu nakal membawakan tribute dari band Rock/Heavy Metal AC/DC.

Dimana   sebelumnya  telah juga dipanaskan oleh aksi band Dejavu dengan tribute dari Iron Maiden, serta serbuan Rockabilly dari band The Hydrant dan gempuran band-band Rock lainnya yang disambut hangat oleh para crowd di areal yang dingin tersebut.

Crowd yang terdiri dari para biker dari berbagai club motor tersebut begitu menyatu dan saling mengisi dengan suara gemuruh music Rock N Roll dan Heavy / Thrash Metal  yang tersaji yang menggambarkan ekspresi jiwa pembrontakan dan kebebasannya yang disalurkan lewat aksi headbang, pogo dan moshing.

Seperti halnya dalam ajang Ride N Camp ini, hampir di setiap event yang diadakan oleh Club Motor selalu diisi dan dimeriahkan dengan kehadiran dari Band-band Rock dengan segala sub genrenya ,baik itu dari Rock N Roll, Rockabilly.Punk Rock maupun dari genre Metal.

Yak tidaklah mengherankan, fenomena ini terjadi karena sejatinya Dunia custom Roda Dua ini tidak bisa dipisahkan dengan  kehadiran musik Rock yang telah bergandengan tangan sejak Rock and roll tercipta di jagad ini mulai era akhir 1940an yang mencapai puncak kepopulerannya pada masa 1950an. Ketika musik Rock terlahir dengan jiwa pembrontakannya dengan lagu-lagunya yang membangkitkan rasa kebebasan dan perlawanan yang begitu dekat dan sama dengan jiwa yang diberikan oleh sepeda motor.


Musik Rock yang tercipta dengan identitas seni,kebebasan dan pembrontakan ini sejalan dengan terlahirnya gelombang modifikasi kendaraan roda dua dengan segala atitude serta gaya para ridernya yang kemudian dikenal dengan custom culture yang mulai populer thn 1950an

Rocker dan Rider telah membentuk ikatan mereka sendiri untuk melawan budaya dan anti kemapanan. Para pengembara roda dua  ini mengenakan jaket,sepatu kulit serta dandanan lainnya yang populer di kalangan musisi rock pada saat itu dan mengendarai sepeda yang dipreteli serta melaju dengan cepat dengan gemuruh suara kenalpotnya.

Sepanjang tahun 60-an dan 70-an, baik sepeda motor dan musik rock menjadi identik dengan agitasi budaya, perlawanan terhadap otoritas dan pemisahan dari mainstream.

Sementara sepeda motor dan rock and roll digaungkan untuk kultur kontra yang terbuang pada tahun lima puluhan, tahun enam puluhan terjadi pergeseran yang dipopulerkan menantang norma-norma generasi tua, kelas menengah pada skala yang lebih besar. Era baru ketidaksesuaian dan penolakan terhadap pandangan tradisional dibangun dengan menampilkan musik keras dan sepeda motor.

Banyak band-band Rock melukiskan kedekatan mereka dengan dunia motor baik itu lewat lirik lagu-lagu yang diciptakannya, maupun dengan menampilkan artwork motor roda dua dalam cover albumnya dan bahkan dengan membawa Roda dua keatas stage live konsernya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar