Sabtu, 08 Februari 2020

Perilaku aneh dalam skena Metal ......sebuah "Ritual" atau hanya "Gimik" semata??

Ninnghizhidda - open my eyes
Ninnghizhidda - hear my cries
Plumed serpent of the deep
Plumed serpent of the gate
I command - come before me
I command - bring the key
Rise from the depths
See the fire in my wand
Ia iak sakkakh iak sakkakth
Ia shaxul
I call forth the god Pazuzu
I call forth the lord of plague

 ....begitu bagian lirik lagu "Lord of all fevers and plague" dari album altars of madness miliknya band Morbid angel pada malam itu terdengar sayup dari tape mini compo pada sebuah kamar kos di daerah panjer , didalam kamar tersebut nampak dua orang metalhead pesakitan sedang mengadakan sebuah “ritual” pemujaan dalam temaran sinar lilin diatas altar yang berisikan lambang pentagram seperti dalam sampul album covenant dari Morbid angel .

Pada bagian lain nampak seorang metalhead menstempel keningnya dengan lambang salib terbalik seperti yang terlihat pada keningnya Glen Benton dari pentolan band Death Metal – Deicide ataupun membuat dan memakai kalung pentagram.

…Arrgghhh “ritual-ritual” tersebut yang dilakukan oleh beberapa metalhead era thn 90an kala itu yang terbawa oleh aura-aura kengerian dari sajian music/lirik-lirik lagu dari band-band skena Death Metal maupun oleh tingkah polah personil dari band-band Death Metal idola mereka tersebut hingga memaksa sang ketua 19-21 yang merupakan penyiar dari radio Yudha sampai mengeluarkan fatwa sbb “Jangan sampai “music” yang menguasai kita, tapi kitalah yang harus menguasai music tersebut”

Dan pada awal-awal perkembangan music death metal era akhir 80an- awal 90an banyak “ritual-ritual” aneh yang dilakukan oleh personel band Death Metal dalam aksi panggungnya, seperti yang dilakukan oleh Trey Azagthoth sang gitaris dari Morbid Angel dimana dalam berbagai kesempatan ia dan sang Vocalist/bassist David Vincent sering menyayat dan melukai diri mereka sebagai bagian dari ritual darah Setan sebelum naik ke panggung. Dan sejak itu,  berikutnya untuk menunjang identitas dan chiri khas dari music maupun lirik dari Morbid Angel,  Azagthoth sering mencari inspirasi melalui kombinasi sihir, visualisasi kreatif dan pengajaran pembicara motivasi Tony Robbins dan guru pengobatan alternatif Deepak Chopra.

Namun dalam perkembangan berikutnya aksi-aksi aneh dari personel band Death Metal sudah jarang terlihat seperti saat kami menonton aksi panggung dari Morbid Angel dalam ajang Hammersonic.

Malah sebaliknya para personel-personel band Death Metal memperlihatkan sikap/jiwa humanis mereka seperti tingkah polah dari  George “Corpsegrinder” Fisher sang vocalis dari band Cannibal Corpse tak seseram lirik,music maupun artwork dari sampul album-album Cannibal Coprse.

Demikian halnya dalam skena Black Metal , aksi-aksi maupun “ritual aneh” dari band-band Black Metal local bawah tanah Bali kala itu juga sering terlihat diatas stage dalam event-event music underground era 90an seperti aksi meminum darah hewan seperti darah ayam,ular maupun kelinci yang telah digigit ataupun dipotong lehernya diatas stage, yang tentunya  disambut oleh teriakan hysteria oleh crowd/penggemarnya.

Namun berbeda dengan aksi panggung dari band Death Metal, sebagian dari band Black Metal masih tetap mempertahankan ritualnya ,seperti saat kami menonton band Band black Metal legendaries dari Norwegia yakni Mayhem pada event Hammersonic dimana  mereka membawa property yang mengerikan diatas panggung. Nampak sang vocalis Mayhem, Attila Csihar terlihat beberapa kali memainkan sebuah tengkorak kepala manusia serta beberapa kali juga dia tengah mengalungkan sebuah tali gantungan ke leher personel lainnya dan tentunya tetap dengan dandanan serta riasan wajah para personel yang Nampak menyeramkan serta back drop dari sejarah kelam band ini.

Band yang berdiri sejak tahun 1984 ini yang pada awal kemunculannya banyak diiringi oleh aksi dan kejadian yang menyeramkan mulai dari aksi membawa serta melemparkan potongan kepala babi kea rah penonton, maupun aksi pembakaran dan bunuh diri serta pembunuhan personil bandnya, sebagaimana yang telah dituangkan dalam buku biografi maupun dalam filim biopic “Lord of chaos” yang menggambarkan perjalanan yang penuh kontraversi dari Legenda Band Black Metal “Mayhem” ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar